Comments
Timelines
Contact
Social Media
Timeline Cover

Tuesday, November 20, 2018

Abu Hurairah, Bapak Kucing Yang kekenyangan Minum Susu Tuesday, November 20, 2018

Abu Hurairah RA meriwayatkan ...
Demi Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya, kadang-kadang aku tidur di atas tanah dengan perut lapar, dan kadang-kadang aku ikatkan sebuah batu ke perutku untuk menahan lapar.
Suatu hari aku duduk di jalan yang biasa dilalui oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
Ketika Abu Bakar lewat, aku memintanya membacakan untukku sebuah ayat Al-Quran. Dengan begitu aku berharap mudah-mudahan ia dapat menghilangkan rasa laparku dengan mengajakku makan di rumahnya, tetapi ia lewat begitu saja.
Kemudian Umar lewat di depanku dan aku memintanya untuk membacakan untukku sebuah ayat dari kitab Allah, dan aku memintanya hanya dengan maksud barangkali ia dapat menghilangkan rasa laparku, tetapi ia pun lewat begitu saja.
Akhirnya Abul Qasim (Nabi Muhammad) lewat dan ia tersenyum ketika melihatku, karena ia tahu maksudku hanya dengan melihat wajahku saja.
Nabi Muhammad bersabda, “Wahai Abu Hirr!”
Aku menjawab, “Labbaik ya, Rasulullah”.
Nabi Muhammad bersabda kepadaku, “Ikut aku!”
Nabi Muhammad berjalan pulang dan aku berjalan mengikuti di belakangnya. Kemudian Nabi Muhammad masuk ke dalam rumahnya dan aku meminta izin untuk ikut masuk dan diizinkan.
Nabi Muhammad melihat semangkuk susu dan berkata, “Darimana ini?” mereka berkata, “Itu hadiah dari si fulan untukmu.”
Nabi Muhammad bersabda, “Wahai Abu Hirr!”
Aku menjawab, “Labbaik ya, Rasulullah.”
Nabi Muhammad bersabda, “Panggillah orang-orang shuffah!”
Orang-orang shuffah adalah tamu-tamu Islam yang tidak memiliki keluarga, uang, atau seseorang yang dapat mereka mintai pertolongan. Dan setiap kali objek sedekah diberikan kepada Nabi Muhammad, beliau akan memberikannya kepada mereka, sedangkan Nabi Muhammad sendiri sama sekali tidak menyentuhnya. Dan setiap kali hadiah apapun diberikan kepada Nabi Muhammad, Nabi Muhammad akan memberikannya sebagian untuk mereka dan sebagian lagi untuk diri Nabi Muhammad sendiri.
Perintah Nabi Muhammad itu membuatku kecewa, dan aku berkata kepada diriku sendiri;
“Bagaimana mungkin susu semangkuk cukup untuk orang-orang Shuffah? Menurutku susu itu hanya cukup untuk diriku sendiri. Tapi Nabi Muhammad menyuruhku memberikan susu itu kepada mereka. Aku akan takjub seandainya masih ada sisa untukku. Tetapi bagaimanapun aku harus taat kepada perintah Allah dan rasul-Nya. Maka aku pergi menemui orang-orang Shuffah itu dan memanggil mereka. Mereka pun berdatangan dan meminta izin untuk masuk kedalam rumah. Nabi Muhammad memberkani izinnya. Lalu mereka semua duduk di dalam rumah itu.
Nabi Muhammad bersabda, “Wahai Abu Hirr!”
Aku menjawab, “Labbaik ya, Rasulullah”.
Beliau bersabda, “Bawalah susu ini dan berikan kepada mereka.”
Maka aku membawa semangkuk susu itu secara bergiliran kepada mereka satu persatu, tapi setiap kali mereka mengembalikannya kepadaku setelah meminumnya, mangkuk susu itu tetap penuh!
Setelah mereka semua selesai minum dari mangkuk susu itu aku memberikannya kepada Nabi Muhammad yang menyambut mangkuk itu seraya tersenyum jenaka dan berkata kepadaku, “Wahai Abu Hirr!”
Aku menjawab, “Labbaik ya, Rasulullah”.
Beliau bersabda, “Masih cukup untuk engkau dan aku.”
Aku berkata, “Engkau berkata benar, ya, Rasulullah!”
Nabi Muhammad bersabda, “Duduklah dan minumlah.”
Maka aku duduk dan meminumnya. Nabi Muhammad berkali-kali memintaku untuk meminumnya hingga aku berkata, “Tidak! Demi Zat yang mengutusmu sebagai pembawa kebenaran, perutku sudah sangat kenyang!”
Nabi Muhammad bersabda, “Berikan kepadaku.”
Ketika kuberikan mangkuk itu kepadanya, Nabi Muhammad memuji dan menyebut nama Allah, dan meminum sisa susu itu. [HR Shahih Bukhari]

CATATAN:
Inilah mangkuk susu yang digunakan untuk menampung salahsatu dari sekian banyak mukjizat Allah melalui tangan Rasulullah SAW ketika berbagi sedekah susu kepada orang-orang shuffah dan Abu Hirr sampai mereka semua kekenyangan!
Konon mangkuk yang pernah digunakan oleh Rasulullah SAW ini sempat "diwariskan" kepada Ali bin Abi Thalib (ra) hingga ditemukan di London, Inggris.
Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov, berhasil membawa pulang mangkuk ini ke negaranya.
Video di bawah ini merekam kebahagiaan sang presiden bersama rakyatnya.

More Related Posts


1 comment :

Blogger Comments

Contact Form

Name

Email *

Message *