Comments
Timelines
Contact
Social Media
Timeline Cover

Saturday, May 31, 2014

Al-Quran: Tulang Sulbi Saturday, May 31, 2014

Apa keistimewaan tulang sulbi sehingga Allah menyebutnya dalam Al-Qur’an? Apa pula rahasia yang terkandung di dalam keajaiban penciptaan tulang sulbi, sehingga tulang ini sudah disebut-sebut oleh Rasulullah SAW sejak lebih dari 1400 tahun lalu? 

Begini:
Menurut ilmu anatomi tubuh manusia, tulang sulbi dikenal dengan sebutan COCCYX. Ini adalah tulang yang terakhir dan terbawah dari susunan tulang vertebra (tulang belakang) yang terletak dibagian pinggul tubuh manusia.

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasululah SAW bersabda:
"Semua bagian tubuh anak Adam akan dimakan tanah, kecuali tulang sulbi yang darinya ia diciptakan dan darinya dia akan dibangkitkan." [HR An-Nasai, Abu Daud dan Ibnu Majah]

Berdasarkan hadits di atas dapat disimpulkan bahwa: 
  1. Awal kejadian manusia adalah dari tulang sulbi. 
  2. Tulang sulbi begitu utuh dan tidak akan hancur. 
  3. Manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat dari tulang sulbi.

    Bagaimana ceritanya kejadian manusia disebut-sebut berasal dari tulang sulbi?
    Ovum yang dibuahi oleh sperma disebut zigot. Pembentukan janin dimulai yaitu dari 1 sel membelah menjadi 2 sel dan selanjutnya setiap sel masing-masing membelah lagi dan lagi. Struktur yang pertama kali dibentuk pada janin manusia pada hari ke 14 setelah pembuahan adalah ujung ekor atau COCCYX.

    Selama proses pembentukan janin yang sempurna, ujung ekor ini akan terus memanjang dan menjadi benang dasar (primitive streak) dan lingkungan dasar (notochord).

    Kemudian, notochord akan membentuk kepala janin sedangkan primitive streak akan membentuk tubuh janin. Setelah ia membentuk badan dan kepala janin, pita-pita dasar ini akan mundur secara bertahap sampai ia masuk kembali ke ujung ekor (COCCYX).

    TULANG SULBI TIDAK AKAN HANCUR 
    Seorang ilmuwan Jerman bernama Hans Spemann berhasil membuktikan bahwa sel-sel di dalam COCCYX tidak akan hancur atau musnah. Dalam penelitian yang dilakukannya, ia menggiling tulang COCCYX hingga hancur dan memanaskannya dengan suhu yang sangat tinggi dalam jangka waktu yang lama. Dia kemudian memeriksa sel-sel tulang tersebut dan ternyata masih hidup dan masih utuh seperti sediakala[1].

    FUNGSI TULANG SULBI DALAM ANATOMI TUBUH MANUSAI 
    Penelitian ilmuan bidang anatomi yang berasal dari Jerman, R. Wiedersheim pada pada tahun 1895 menetapkan daftar 100 strutur anatomi tubuh yang dianggap tidak memiliki fungsi. Pada penelitiannya Ia mengatakan bahwa tulang ekor tidak memiliki fungsi. Namun dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, fungsi organ ini semakin terkuak. Tulang ekor menyangga tulang-tulang di sekitar panggul dan merupakan titik pertemuan dari beberapa otot kecil. Tanpa tulang ini, manusia tidak akan bisa duduk nyaman.

    Di lain pihak, Dr. Othman al Djilani dan Dr. Othman al Djilan juga melakukan penelitian serupa. Mereka berdua memanggang tulang ekor dengan suhu tinggi selam sepuluh menit. Tulang pun berubah, menjadi hitam pekat. Kemudian, keduanya membawa tulang itu ke al Olaki Laboratory, Sana’a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah diteliti oleh Dr. al Olaki, profesor bidang histology dan pathologi di Sana’a University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan pembakaran lebih lama.

    TULANG SULBI DALAM PERSPEKTIF HINDU-BUDHA
    Di lain hal, ‘ajbu dz-dzanab, atau tulang ekor – sari rikadatu atau relix dalam bahasa Hindu-Budha – berdasarkan penelitian mutakhir, sebagaimana yang disampaikan oleh Jamil Zaini, Trainer Asia Tenggara Kubik Jakarta ketika mengisi acara buka puasa bersama di al Azhar-Solo Baru dengan tajuk, “Inspiring Day; Inspiring The Spirit of Life”, tulang ekor ini merekam semua perbuatan anak Adam, dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Ia merekam semua perbuatan baik-buruk mereka. Dan perbuatan mereka ini akan berpengaruh pada kondisi tulang ekornya. Putih bersih atau hitam kotor. Semakin banyak energy positif atau kebaikan seseorang maka semakin bersih tulang ekornya, dan semakin banyak energy negative atau keburukan seseorang maka semakin hitamlah tulang ekornya. 

    Dan dalam tradisi hindu-budha, mayat orang yang mati dari mereka akan dibakar, dan di antara yang dicari setelah mayit menjadi abu adalah tulang ekornya. Mereka ingin melihat apa warna tulang ekornya; putih atau hitam. Pak Jamil pun menjelaskan bahwa sekira tahun 2004 ada pameran tulang ekornya Shidarta Gautama. Tulang ekor Shidarta Gautama putih bening bersih, ini karena energy positif yang dilakukan oleh Shidarta Gautama selama hidupnya. 

    Sebelum penemuan ini, Islam telah menjelaskan melalui sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Bukhari, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad. Rasulullah Sallallalhu A’laihi Wasallam bersabda:

    “Semua bagian tubuh anak Adam akan dimakan tanah kecuali tulang sulbi yang darinya ia mulai diciptakan dan darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat.” [HR. Al Bukhari , Nomor: 4935] 

    Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

    “Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan” (QS. Ath-Thariq: 5-7)

    Dari petunjuk hadist di atas, Ilmuwan muslim pada paruh kedua abad ke-20 telah mendasarkan pemahaman mereka mengenai kemukjizatan hadis tentang tulang ekor ini pada kaidah pengetahuan yang paling dasar, yaitu “Tulang ekor merupakan bagian pertama yang tumbuh dari janin, biasa disebut dengan primitive streak, yaitu bagian utama yang terbentuk pada minggu ketiga”. 

    Darimanakah pengetahuan Nabi yang memerlukan penelitian ilmiah tersebut? Dimana pertanyaan itu langsung bisa kita jawab ”Itulah suatu tanda bahwa memang benar adanya bahwa Beliau adalah Rasulullah dan tiada Rasul lagi setelah Beliau wafat. 

    “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. Adz-Dzariyaat :20-21)

    Subhanallah! 

    Jadi ini berarti, meskipun jasad seseorang telah meninggal dunia, tetapi sel-sel dalam tulang COCCYX tetap hidup tidak perduli di mana pun ia disemayamkan, bahkan sampai kiamat nanti.

    MANUSIA DIBANGKITKAN PADA HARI KIAMAT MELALUI TULANG SULBI
    Dalam AL-Qur'an disebutkan tentang kebangkitan manusia pada hari kiamat sebagaimana Firman Allah:

    "Engkau memasukkan malam ke dalam siang dan Engkau memasukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup" (QS. Ali-Imran[3]:27)

    Maka jasad-jasad akan ditumbuhkan buat kali ke dua dari ujung ekor seperti mana ia telah tumbuh untuk pertama kalinya di dalam rahim ibunya.

    [Sumber: Islam Menjawab Fitnah]

    CATATAN KAKI
    [1] Hans Spemann berhasil membuktikan kemampuan sel-sel tulang COCCYX untuk tumbuh kembali. Dia telah memasukkan tulang sulbi yang telah digiling dan dibakar tadi ke dalam embrio-embrio lain. Akibatnya, tulang sulbi tersebut tetap dapat tumbuh dan membentuk janin baru yang lain.

    More Related Posts


    No comments :

    Blogger Comments

    Contact Form

    Name

    Email *

    Message *