Terma Eskatologi, atau kata lain dari "keselamatan", sebenarnya tidak dikenal dalam Islam karena kata itu hanya ada, dan merupakan bagian dari istilah-istilah yang digunakan dalam berbagai teori untuk menjelaskan Teologi Kristen.
Namun ketika umat Kristen coba membanding-bandingkan konsep keselamatan dalam Islam dengan "Eskatologi" Kristen - yang sebetulnya sama-sama membicarakan keselamatan - pada kehidupan kekal setelah mati nanti, maka istilah Eskatologi Islam kita gunakan di sini untuk mempermudah mereka mengerti tentang apa dan bagaimana sebenarnya konsep keselamatan dalam Islam.
Dalam Agama Islam
Setiap manusia lahir (bayi) dalam kondisi "fitrah" alias tidak menanggung dosa bagi dirinya atau dosa orang lain. Ini berdasarkan sabda Rosulullah SAW:
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ
'Setiap anak dilahirkan di atas fitrah'
Dalam hidup manusia akan diuji. Alah beerfirman,
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
(Dia) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS Al Mulk: 2)
Nabi Adam bertaubat dan Allah menerima taubatnya. Allah berfirman,
ثُمَّ ٱجْتَبَٰهُ رَبُّهُۥ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدَىٰ
Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk (QS Thaha: 122).
Setiap orang menanggung dosa masing-masing. Allah berfirman,
قُلۡ اَغَیۡرَ اللّٰہِ اَبۡغِیۡ رَبًّا وَّ ہُوَ رَبُّ کُلِّ شَیۡءٍ ؕ وَ لَا تَکۡسِبُ کُلُّ نَفۡسٍ اِلَّا عَلَیۡہَا ۚ وَ لَا تَزِرُ وَازِرَۃٌ وِّزۡرَ اُخۡرٰی ۚ ثُمَّ اِلٰی رَبِّکُمۡ مَّرۡجِعُکُمۡ فَیُنَبِّئُکُمۡ بِمَا کُنۡتُمۡ فِیۡہِ تَخۡتَلِفُوۡنَ
Katakanlah (Muhammad), Apakah (patut) aku mencari tuhan selain Allah, padahal Dialah Tuhan bagi segala sesuatu. Setiap perbuatan dosa seseorang, dirinya sendiri yang bertanggung jawab. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitahukan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan.”
(QS. Al An ‘aam: 164)
Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana, Mahaadil, Mahapengampun dan Mahapenyayang memerintah Manusia agar selalu bertobat dan memohon ampunan HANYA kepada-Nya,
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. An Nisa’: 110).
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Az Zumar: 53)
Pada Intinya Keselamatan dalam agama Islam adalah hubungan personal antara Allah dan hamba-Nya tanpa perantara! Jika Allah ridho, maka selamat. Jika Allah tidak ridho maka celaka. Nabi Muhammad diutus untuk menyampaikan petunjuk dan jalan menuju Allah serta menjadi teladan bagi umat manusia.
No comments :