Allah berfirman,
وَ لَمَّا جَآءَ عِیۡسٰی بِالۡبَیِّنٰتِ قَالَ قَدۡ جِئۡتُکُمۡ بِالۡحِکۡمَۃِ وَ لِاُبَیِّنَ لَکُمۡ بَعۡضَ الَّذِیۡ تَخۡتَلِفُوۡنَ فِیۡہِ ۚ فَاتَّقُوا اللّٰہَ وَ اَطِیۡعُوۡنِ
“Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku.” (QS. Az-Zuhruf: 63)
Sekali lagi, ayat di atas bukan ucapan nabi Isa Alaihissalam, melainkan Firman Allah yang menceritakan kepada kita bahwa beliau diutus oleh Allah untuk membawa keterangan guna menjelaskan kepada kaumnya tentang hal-hal yang sebelumnya selalu mereka pertentangkan.
Perhatikan baik-baik kata "membawa keterangan" dalam ayat tsb. Keterangan di sana artinya adalah pengetahuan, bukan cahaya, apalagi lampu petromax atau lampu teplok!
Sedangkan kalimat "taatlah (kepada) ku" dalam ayat tsb jelas dimaksudkan agar kaumnya senantiasa mendengarkan, belajar memahami, mengikuti, dan mentaati seluruh ajaran beliau yang dalam ayat itu sendiri terlihat jelas didahului dengan perintah "bertaqwalah kepada Allah".
Artinya, Kristen harus menggunakan akalnya secara baik agar dapat mengerti dengan sempurna maksud perintah di atas dengan menjawab sendiri pertanyaan logis ini;
"Bagaimana mungkin pengikut Nabi Isa Alaihissalam dapat bertaqwa dengan sempurna kepada Allah, jika mereka tidak menta'ati ajaran sang nabi yang diutus oleh Allah ke tengah-tengah mereka justru untuk mengajarkan bagaimana caranya bertaqwa dengan sempurna kepada Allah?"
Nah, coba pikirkanlah sendiri!
Lantas, apakah umat Nabi Muhammad Shallalahu 'Alaihiwassalam wajib mentaati ajaran nabi Isa Alaihissalam?
Jawabannya sangat tegas, "TIDAK!"
Kenapa tidak?
Karena Allah sudah menjelaskan kepada seluruh umat manusia bahwa sejak jaman purbakala hingga berakhir pada jaman kerasulan Nabi Muhammad Shallalahu 'Alaihiwassalam, secara khusus DIA telah mengutus Nabi dan Rasul-Nya kepada setiap kaum, atau umat, atau bangsa, sebagai penyeru kepada "jalan yang lurus", sekaligus sebagai pemberi peringatan bagi umat atau kaumnya masing-masing.
Firman Allah,
- "Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul bagi setiap kaum," (QS. Al-Nahl: 36);
- "Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan," (QS. Al-Fathir:24);
- "Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) para rasul Kami berturut-turut," (Qs. Al-Mukminun:44) . "
Dalam salahsatu Hadits beliau, Nabi Muhammad Shallalahu 'Alaihiwassalam menjelaskan kepada kita bahwa jumlah seluruh Nabi dan Rasul yang pernah diutus oleh Allah ke seluruh muka bumi ini (sebagaimana dimaksud dalam tiga firman di atas) adalah sebanyak 124.000 orang, dan 315 di antaranya adalah Rasul.
Sedangkan untuk umat Nabi Muhammad Shallalahu 'Alaihiwassalam, Allah sendiri yang menjelaskan bahwa Islam -- sebagai ajaran pokok seluruh Nabi dan Rasul Allah sebelum beliau -- dinyatakan telah mencapai kesempurnaannya pada masa kerasulan Nabi muhammad Shallalahu 'Alaihiwassalam dan menjadi agama terakhir seluruh umat manusia yang diridhai-Nya.
Begini firman Allah,
" .... Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu dan telah Aku cukupkan untukmu nikmat-Ku dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu …” (QS. Al-Ma'idah: 3).
Di dalam Al-Quran, Nabi Isa Alaihissalam sendiri tercatat ikut menjelaskan hal ini kepada kaumnya dalam salahsatu seruannya yang terkenal:
“ .... Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, .... " (QS. Ash-Shoff: 6)
Alkitab juga mencatat seruan serupa dari Yesus Kristus dalam Injil Matius sbb:
"... Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)
Dari keterangan Al-Quran dan Alkitab di atas, maka menjadi sangat terang bagi kita bahwa baik Nabi Isa Alaihissalam dalam ajaran Islam maupun Yesus Kristus dalam ajaran Kristen sama-sama bukan untuk umat atau bangsa manapun di dunia ini kecuali terbatas dan hanya untuk bangsa Israel saja!
Jadi, kalau Kristen, khususnya Kristen Indonesia mengajak umat Islam untuk mengikuti mereka menyembah Yesus sebagai tuhan, maka inilah yang dimaksud dalam ajaran Islam sebagai ajakan dari umat sesat lagi menyesatkan!
Kristen Indonesia dipandang sebagai umat "tersesat" oleh alkitab dan Al-Quran karena:
- mengimani doktrin gereja untuk menyembah makhluk ciptaan Allah,
- gagal memahami bahwa makhluk yang secara salah mereka sembah itu sebenarnya hanya utusan Allah khusus bagi bangsa israel saja, dan
- mengira dengan itu akan mendapatkan sorga Allah.
Ketiga hal ini bertentangan dengan ajaran Yesus menurut alkitab, juga melawan ajaran Nabi Isa Alaihisslam menurut Al-Quran, bahkan sangat dimurkai oleh Allah menurut ayat-ayat dlam Alkitab sendiri, apalagi menurut ayat-ayat Al-Quran!
Menuhankan apapun selain Allah, dalam ajaran Islam disebut Syirik & Musyrik. Siapapun yang secara sadar berlaku Syirik atau Musyrik, maka dosanya tidak akan pernah diampuni oleh Allah dan neraka abadilah tempatnya! Oleh karena itu, tentu saja sangat keliru jika ada umat Islam yang malah ikut-ikutan tersesat gara-gara mengikuti ajakan umat sesat untuk menyembah makhluk Allah bernama Yesus Kristus!
Emang masih ada ya yg tahu hari kiamat selain TUHAN ?
ReplyDelete