Allah berfirman,
وَ اِنۡ مِّنۡ اَہۡلِ الۡکِتٰبِ اِلَّا لَیُؤۡمِنَنَّ بِہٖ قَبۡلَ مَوۡتِہٖ ۚ وَ یَوۡمَ الۡقِیٰمَۃِ یَکُوۡنُ عَلَیۡہِمۡ شَہِیۡدًا
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An Nisaa: 159)
Untuk dapat mengerti ayat ini dengan benar, umat Kristen harus lebih dulu memahami dengan benar pula arti dari setidaknya tiga kata berikut ini menurut terminologi Islam:
(a). Ahli Kitab (أهل الكتاب ′Ahl al-Kitāb) adalah sebutan bagi umat Yahudi dan Nasrani di dalam Al-Quran. Dinamai demikian karena Allah telah mengutus nabi-nabi yang membawa kitab-kitab suci yaitu Zabur melalui Nabi Daud As, Taurat melalui Nabi Musa As dan Injil melalui Nabi Isa As. Dengan kedatangan Nabi Muhammad saw dan diturunkannya Al-Quran, ahli kitab ini ada yang menerima dan ada yang menolak kerasulan Muhammad saw maupun kebenaran Al-Quran dari Allah. Penafsiran secara umum diterima bahwa kitab-kitab sebelum Al-Quran adalah Taurat, Zabur, dan Injil.
(b). Iman (الإيمان Iman) secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman (إيمان) berasal dari kata kerja 'aamana' (أمن) -- yukminu' (يؤمن) yang berarti 'mempercayai' atau 'membenarkan'.
(c). Saksi (الشهيد [ج شهداء]: الشاهد yang berarti saksi). Kata الشاهيد adalah bentuk fa’il dari masdar الشهادة ∕ المشاهدة yang berarti menyaksikan dengan mata kepala, atau mengetahui dengan sebenarnya.
Jika tiga definisi sederhana ini sudah dimengerti, maka siapapun dapat dengan mudah mengerti bahwa QS. An-Nisaa: 159 di atas secara eksklusif berbicara tentang umat Yahudi dan umat Nasrani (atau mereka yang merasa sebagai umat Yahudi "secara rohani" tapi memilih menjadi umat Nasrani dengan nama lain, yaitu Kristen).
Jadi, jika umat Kristen percaya dan mengira umat Islam akan "mengamini" Nabi Isa Alaihissalam dalam arti mempercayai beliau -- yang oleh umat Kristen diakui sebagai Yesus Kristus -- sebagai Tuhan seperti yang selama ini mereka imani, maka mimpi indah di siang bolong umat tersesat ini jelas terlalu jauh meleset!
Berdasarkan ketetapan Allah dalam ayat tsb, dipastikan bahwa tidak ada satu orangpun dari umat Yahudi dan umat Nasrani yang kelak tidak mengakui dan tidak membenarkan segala kebenaran tentang Nabi Isa Aalahissalam yang selama berabad-abad menjadi pertentangan di antara mereka sendiri, termasuk dengan umat Islam yang dalam hal ini, karena kasih semata, tidak bosan-bosan mengingatkan umat ini tentang kebenaran yang dibawa oleh Nabi Isa Alaihissalam.
Sedangkan menurut ayat di atas, tahukah khususnya umat Kristen, apa saja di antara hal-hal yang akan diimani dan dibenarkan oleh ahli kitab (umat Yahudi dan Nasrani) generasi terakhir mereka sebelum kiamat nanti?
Di antaranya adalah dua ayat sebelum QS. An-Nisaa: 159 itu sendiri, seperti yang sudah sejak 14 abad lalu dikabarkan oleh Allah kepada pendahulu mereka agar menjadi peringatan seperti tercatat di bawah ini:
Jadi, jika umat Kristen percaya dan mengira umat Islam akan "mengamini" Nabi Isa Alaihissalam dalam arti mempercayai beliau -- yang oleh umat Kristen diakui sebagai Yesus Kristus -- sebagai Tuhan seperti yang selama ini mereka imani, maka mimpi indah di siang bolong umat tersesat ini jelas terlalu jauh meleset!
Berdasarkan ketetapan Allah dalam ayat tsb, dipastikan bahwa tidak ada satu orangpun dari umat Yahudi dan umat Nasrani yang kelak tidak mengakui dan tidak membenarkan segala kebenaran tentang Nabi Isa Aalahissalam yang selama berabad-abad menjadi pertentangan di antara mereka sendiri, termasuk dengan umat Islam yang dalam hal ini, karena kasih semata, tidak bosan-bosan mengingatkan umat ini tentang kebenaran yang dibawa oleh Nabi Isa Alaihissalam.
Sedangkan menurut ayat di atas, tahukah khususnya umat Kristen, apa saja di antara hal-hal yang akan diimani dan dibenarkan oleh ahli kitab (umat Yahudi dan Nasrani) generasi terakhir mereka sebelum kiamat nanti?
Di antaranya adalah dua ayat sebelum QS. An-Nisaa: 159 itu sendiri, seperti yang sudah sejak 14 abad lalu dikabarkan oleh Allah kepada pendahulu mereka agar menjadi peringatan seperti tercatat di bawah ini:
" ... dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An-Nisaa: 157-158)
Dan sayangnya, penyesalan selalu datang terlambat!
Sementara generasi terakhir umat ahlul kitab "terselamatkan' karena mengakui dengan segenap akal budi mereka bahwa Nabi isa Alahissalam benar dalam segala hal yang diajarkannya sebelum peristiwa penyaliban, umat kristen jaman now sudah tidak mungkin lagi diselamatkan karena sudah keburu mati dengan membawa dosa Syirik & Musyrik yang tidak akan pernah diampuni oleh Allah!
Pada Hari Penghakiman setelah kiamat kelak, tidak ada siapapun yang dapat menolong mereka. Tidak juga Yesus Kristus! Sebab sesuai dengan firman Allah dalam QS. An-Nisaa: 159 di atas, pada hari itu justru Yesus akan menjadi saksi yang memberatkan bagi mereka.
Perhatikan sekali lagi apa yang sejak dulu sebetulnya sudah diisyaratkan oleh Yesus sendiri dan dicatat pula dalam alkitab seperti berikut ini:
"Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23)
Kenapa Yesus berkata "tidak pernah mengenal kamu" kepada umat Kristen yang menurut Hadits, kelak akan berduyun-duyun datang menghiba-hiba di kakinya?
Sebuah pertanyaan yang umat Kristen sendiri sebetulnya sudah tentu tahu jawabannya. Bahwa sepanjang hidupnya, Yesus dipastikan tidak pernah mengenal Kristen, apalagi mengajarkan segala macam doktrin Kristen yang dalam banyak hal terbukti melawan ajarannya sendiri, dan ini tentu saja dianggap sebagai kejahatan oleh seorang nabi yang dikhianati oleh orang-orang yang mengaku sebagai pengikutnya, seperti yang terjadi atas diri Yesus!
Jadi, sekali lagi, umat Kristen yang pada awalnya mengira umat Islam akan mengikuti kesesatan mereka mengimani nabi Isa Alaihisslam sebagai Tuhan berdasarkan QS. An-Nisaa:159, ternyata dihadapkan pada kenyataan yang sungguh jauh berbeda!
Karenanya, sebelum segalanya menjadi sangat terlambat, maka bersegeralah mengimani Nabi Isa Alaihissalam seperti umat Islam mengimani dan menghormati beliau sebagaimana mestinya!
No comments :