Orang tua itu berkata; "Ketahuilah, sesungguhnya ada tiga hal sangat sakral pada dirimu dan pada diri setiap anak manusia. Pertama, ketika engkau menangis dan semua keluargamu tertawa. Kedua, ketika engkau tertawa dan semua keluargamu ikut tertawa. Sedang yang ketiga, ketika engkau diam dan semua keluargamu menangis."
Kemudian dia bertanya; "Tahukah engkau hal apa saja itu?"
Saya menggeleng takzim, tanda tidak tahu.
Dia melanjutkan; "Itu adalah hari-hari saat engkau dilahirkan, saat engkau menikah, dan saat engkau mati. Sesungguhnya ketiga hari itu merupakan rahasia besar yang tidak diketahui oleh makhluk manapun di seluruh jagad raya ini kecuali hanya oleh Allah semata. Hari-harimu itu sepenuhnya berada dalam genggaman Kemahakuasaan-Nya. Hanya Dia yang mengetahui, sekaligus menentukan, kapan engkau lahir, kapan engkau menikah, dan kapan engkau mati. Namun sadarilah, bahwa karena demikian besar rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita, Allah mempercayakan hari sakral yang kedua di atas pundak masing-masing kita. Dia memberimu kepercayaan dan keleluasaan untuk menemukan sendiri jodohmu dan menentukan pula kapan kalian menikah. Jika Dia berkenan, maka Insya Allah, rumah tanggamu akan Sakinah Mawaddah Warahmah dan menjadi berkah dunia akhirat bagi segenap anggota keluargamu. Jika tidak, maka dengan cara-Nya sendiri Dia akan menggagalkan pernikahanmu. Namun jika engkau tetap memaksakan kehendakmu sendiri, maka Dia akan membiarkan pernikahanmu terjadi dengan segala resiko yang pasti akan engkau hadapi. Itu sebabnya kenapa Rasulullah SAW wanti-wanti mengingatkan kepada kita; temukanlah jodohmu sesuai dengan yang diisyaratkan oleh ajaran Islam, karena perceraian sebagai konsekuensi kegagalannya, sekalipun diijinkan oleh Allah, namun sesungguhnya merupakan salahsatu perbuatan yang sangat tidak disukai-Nya!"
Dia bertanya lagi; "Taukah engkau apa sebabnya?"
Sekali lagi saya menggeleng takzim, tanda tidak tahu.
"Karena itu sama artinya dengan mencederai amanat sangat besar yang dipercayakan oleh Allah di atas pundak kita, melukai perasaan pasangan hidup, mencederai perasaan orang tua serta keluarga, sekaligus meremehkan arti sakralnya sebuah perkawinan menurut ajaran Islam!"
No comments :