Comments
Timelines
Contact
Social Media
Timeline Cover

Sunday, March 18, 2012

Sebenarnya Siapa Yang Memuja Dewa Bulan, Islam Atau kristen? Sunday, March 18, 2012


It is important to know that Yah or YHWH is a name of the another Moon God of the ancient Egypt.

HALELUYA artinya adalah PUJILAH DEWA BULAN!
Jaman dulu, Allah memang dianggap sebagai Dewa Bulan oleh orang-orang Arab Pagan, karena pada saat Nabi ismael wafat, mulailah terjadi pergesran demi pergeseran ajarannya hingga ajaran Ibrahim yang benarpun mulai menyimpang menjadi penyembahan terhadap Dewa Bulan yang dibawa oleh orang-orang Mesir. 

Kendati demikian upaya mereka untuk memperkenalkan Dewa Yah kepada orang-orang Arab tidak berhasil, karena seperti yang kita ketahui, bangsa ini sangat kuat dalam menjaga tradisi nenek moyangnya. Maka timbullah ide kaum pagan mesir mengatakan bahwa Dewa Bulan yang mereka sembah bernama Allah. 

Hal ini merupakan taktik yang juga digunakan oleh pentolan kaum pagan Yunani, yaitu Paulus dalam memperkenalkan Isa Ibn Maryam sebagai Je Zeus kepada orang-orang Romawi. 

Hingga kedatangan Rasulullah saw orang-orang arab masih memiliki kepercayaan bahwa Allah itu adalah Dewa Bulan, dan seiring dengan berkembangnya ajaran islam, maka nama Allah pun berhasil "dikembalikan" ke tempatnya semula, yaitu sebagai sebutan kepada satu-satunya Tuhan semesta alam, bukan lagi sebutan untuk Dewa Bulan. 

Suatu kesalahan turun temurun yang dilakukan oleh umat Yahudi dan Kristen adalah pemujaan terhadap Yah. Umat kristen begitu ngotot bahwa tuhan Ibrahim bernama Yah Weh, dan lebih ngotot lagi menuduh bahwa Allah SWT adalah nama Dewa Bulan. 

Ternyata anggapan mereka sangat berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya. Dewa Bulan yang sesungguhnya justru adalah YHWH!

Dan hingga hari, baik secara sadar atau tidak, umat kristen masih saja memuja Dewa Bulan dengan pengucapan lantang "HALELUYA!" dalam banyak peristiwa, termasuk menyela kalimat-kalimat khotbah pendeta atau pastur di mimbar gereja! 

Hal ini ternyata disadari oleh para pemerhati alkitab di Indonesia dan di situs rujukan umat kristen Sabda, misalnya, mereka menegaskan bahwa Allah adalah nama tuhan, dan YHWH hanya gelar seperti halnya adonai, god, tuhan, atau king. 

Tapi tidak sedikit serdadu kuffar yang "nggak ngeh" malah sotoy banget mengumbar kebodohan dan kemaluan seluruh umat kristen dalam banyak situs online yang mengatakan bahwa YHWH lah Tuhan sejati, dan Allah adalah Dewa Bulan! 

Tanpa mereka sadari hal itu mendorong sebagian orang untuk mencari tahu siapa dan bagaimana sih sebetulnya YHWH itu? Ternyata mereka mendapati fakta bagaimana para bapa gereja sengaja menutupi fakta yang tidak berani mereka nyatakan secara jujur bahwa sebenarnya YHWH bukan nama tuhan, akan tetapi ditemukan bukti sebagai nama dari Dewa Pagan Mesir kuno! 

HALELUYA
Sekarang mari sama-sama kita perhatikan kata "HALELUYA".
Ini akan membawa kita membahas kata "Yah" atau "Ya" atau "Ia" yang terdapat pada kalimat “Halelu Ya”. 

Menurut orang Yahudi sebutan "Haleluya" berarti "Pujilah Tuhan." 
“Ya” sengaja diartikan sebagai Tuhan karena kata "Ya" terdapat pada “Yahweh”. 

Tapi benarkah "Ya" atau "Ia" atau "Yah" berarti Tuhan? Jawabannya, BUKAN!
Sebutan-sebutan itu adalah untuk Dewa Bulan! 

Di Babilonia para pagan menyebut Dewa Bulan dengan sebutan “Ya", "Ia" atau "Yah”.
Dewa ini adalah Dewa Bencong alias memiliki dua identitas, sebagai laki-laki dan sebegai perempuan. Tidak berjenis kelamin dan tidak menikah. Kemudian masih ada yang benarama “Shua”, yaitu sebutan untuk Dewa Langit. 
Jadi, ketika orang menggabungkan kedua kata "Ia" dan "Shua", maka akan terbentuk dua Dewa Pagan sekaligus, yaitu Dewa Bulan dan Dewa Langit. Dengan kata lain, "Yah-Shua" atau "Ia-Shua" adalah sebutan, atau nama gabungan dari Dewa Bulan dan Dewa Langit! 

Demikianlah gagasan utama para perombak ajaran Yesus dari mengesakan kemahatunggalan Allah menjadi setali tiga uang dengan penyembahan kepada tiga tuhan seperti penyembahan kepada dewa-dewa. 

Suatu keanehan, alkitab memuat nama Dewa Bulan bangsa Babilonia sebagai nama lain dari Dewa Bulan yaitu Baal. Sebagian bangsa Yahudi telah murtad setelah mereka mulai memuja berhala EHYEH. Untuk diketahui, bulan dalam bahasa Ibrani berarti "Yareach", dan ini sama dengan sebutan untuk YHWH. Ibrani modern mengeja ini sengaja berbeda, untuk menyimpangkan identitas asli dari Dewa Pagan Mesir kuno. 

Tapi tidak masalah! Para sarjana sangat mengetahui seluk-beluk fakta sejarah ini adalah benar. Bukti yang mereka miliki pun sangat berlimpah untuk mematahkan sanggahan para pemuja YHWH (terkadang ditulis juga YHVH) bahwa YHWH adalah sosok Dewa bulan! Artinya, para pemuj YHWH -- tertama sekali umat Kristen -- sudah sejak lama menjadi penyembah berhala! 

Tidak bisa disangkal bahwa walau bagaimanapun juga peristiwa-peristiwa yang dilihat dan dialami oleh bangsa israel selama dalam pembuangan di Mesir dulu selalu membayangi kehidupan bangsa ini hingga kini. Nenek moyang mereka pernah demikian dekat dengan kehidupan yang penuh ritual peyembahan kepada Dewa-Dewa dan akrab pula dengan kekuatan sihir Mesir kuno dari para majikan mereka. Setelah kembali lagi ke tanah leluhurnya, bangsa ini tidak bisa benar-benar melepaskan tradisi yang terlanjur menjadi bagian dari kehidupan bermasayarakat mereka secara turun temurun sejak dalam masa perbudakan di Mesir dulu hingga hari ini.

Ingat kisah walau sebelumnya telah diperingatkan oleh Musa, bani Israil tetap saja dalam penentangan mereka kepada satu-satunya Tuhan -- yaitu Allah --, dan ketika Musa meninggalkan mereka untuk naik ke Gunung Sinai seorang diri, penentangan itu diwujudkan sepenuhnya. 

Dengan memanfaatkan ketiadaan Musa, tampillah seorang bernama Samiri. Dia meniup-niup kecenderungan bani Israil kepada apa yang dilakukan oleh majikan mereka dulu yaitu menyembah berhala, dan membujuk kaumnya untuk membuat patung seekor anak sapi kemudian menyembahnya. Konon katanya, berhala tersebut terbuat dari emas yang didalamnya dimasukkan tanah pijakan Nabi Musa dan Dengan sedikit mantra yang dilihat waktu majikannya dulu berbuat sihir maka patung tersebutpun dapat berbicara. Sihir itu kemudian dikenal dengan sebutan "Kabbalah." 

Kecenderungan bani Israil terhadap keberhalaan Mesir Kuno dan Yah (Dewa Bulan), sebagaimana dijelaskan selayang pandang di atas, penting untuk dipahami sebagai tambahan wawasan tentang kenapa di belakang hari terjadi banyak perubahan teks dalam Taurat. 

Penyisipan ajaran keberhalaan mesir kuno oleh umat Yahudi ini sudah lama menjadi kekhawatiran dalam diri Musa sendiri, yang terekam misalnya saja, dalam kitab ulangan 31:26-27
“Ambillah kitab Taurat ini dan letakkanlah di samping tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, supaya menjadi saksi di situ terhadap engkau. Sebab aku mengenal kedegilan dan tegar tengkukmu. Sedangkan sekarang, selagi aku hidup bersama-sama dengan kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap TUHAN, terlebih lagi nanti sesudah aku mati."

Bukti penyimpangan-penyimpangan bangsa Israel kepada Dewa-Dewa bangsa Mesir Kuno banyak tercatat dalam Alkitab, di antaranya seperti tetulis dalam: Bilangan 22:41 dan Num 25:3, Hakim-Hakim 2:13, 8:33; 2Raja2 23:13, 1:2, 16:16, 23:13, 1Raja 2 11:33 Mazmur 68:4 2Tawarikh 33:3; Yehezkiel 8:16; 8:1 dan lainya. 

Nah kembali kepada Haleluya tadi, apakah artinya?

Dalam bahasa Ibrani "Halelu" berarti “Puji” dan "Ya" adalah Dewa Bulan. (Lihat nama-nama dewa Mesir Kuno di sini)

Jadi, HALELUYA artinya adalah, "PUJILAH DEWA BULAN!

Umat kristen terpelajar memang sangat menyembunyikan pengetahuan ini dan berusaha untuk mengatakan bahwa Tuhan ibrahim adalah Allah. 

Tidak percaya?
Carilah sendiri penjelasannya dalam situs Sabdaweb!

Lalu bagaimana dengan tuduhan Dr, Robert Morey tentang Dewa Bulan adalah sesembahan umat Islam? Baca ulasannya di sini.


[Sumber: Fakultas Mendemologi - ITKK]

More Related Posts


No comments :

Blogger Comments

Contact Form

Name

Email *

Message *