Comments
Timelines
Contact
Social Media
Timeline Cover

Tuesday, November 15, 2011

Isa Almasih Dalam Sejarah Alkitab Tuesday, November 15, 2011


Isa Almasih Dan Iblis Dalam Alkitab

Dalam Matius 4:6-7 jelas diterangkan bahwa Isa Almasih adalah seorang yang taat kepada Allah, dan Allah adalah Rabb dan Tuhan menurut sabdanya, "Telah tersurat pula janganlah engkau mencobai Allah Tuhanmu."  (Matius 4: 7)

Dalam kisah tsb kita baca bahwa Iblis membawa Isa Al-Masih dari satu tempat ke tempat lainnya. Bagaimana mungkin Iblis berani dan mampu pula membawa "tuhan" ke sana kemari? 

Kemudian Iblis memerintah Isa Almasih untuk menyembah sujud kepadanya dengan iming-iming akan memberinya seluruh kerajaan serta kemuliaan yang ada dunia. Bagaimana mungkin Iblis sampai demikian berani menunjukkan sikap kurang ajar kepada pencipta seluruh alam semesta, termasuk pencipta Iblis sendiri? Dan sesungguhnya ketika Iblis menghendaki agar Isa Almasih melaksanakan segala perintahnya, beliau menjawab bahwa telah tersurat (dalam kitab-kitab terdahulu) tidak ada siapapun yang berhak untuk disembah kecuali Allah: "Pergilah, hai Iblis! Karena telah tertulis, Sembahlah Allah, Tuhanmu, dan hanya kepada-Nya sajalah kamu harus beribadah!" (Matius 4: 10)

Isa Almasih Bukan Satu-Satunya Anak Allah

Isa Almasih tidak pernah menyebut, apalagi mengaku dirinya sebagai "Anak Allah", tetapi secara konsisten selalu menyebut dirinya sebagai "Anak Manusia" (lihat misalnya dalam Markus 2:1), dan sekalipun tercatat beberapa orang pernah memanggilnya dengan sebutan "Putera Allah", dan menurut Alkitab beliau tidak berkeberatan, bukan berarti bahwa Isa Almasih benar-benar menganggap dirinya sebagai "Anak Allah" dalam arti 'diperanakkan oleh Allah" sebagaimana yang diimani oleh umumnya umat Kristen. Sebab menurut alkitab, sebutan itu bukan semata-mata hanya untuk diri Isa Almasih seorang, namun berlaku sama persis pada banyak orang karena memang gelar dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tsb, yakni "Putera Allah," adalah sebutan yang umum untuk orang-orang yang taqwa dan salih seperti disebutkan, misalnya dalam Matius 5:59, "Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah" atau dalam Matius 5:45, "Supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu yang disurga;" atau dalam Yohanes 1:12 "Tetapi orang-orang yang menerima-Nya diberi-Nya hak untuk menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya kepada nama-Nya." atau dalam Lukas 3:38 yang menggelari Adam, 1Tawarikh 28:6 menyebut Solomo, Lukas 3:22 menyebut Isa Almasih, Keluaran 4:22 menamakan Israel, dan Yermia 3:9 menamakan Efrayim masing-masing sebagai "Anak Allah," atau ada kalanya sebagai "Anak Sulung Allah." 

Dalam Roma 8:14 Paulus menulis: "Jadi, semua orang yang dipimpin oleh Ruh Allah adalah anak-anak Allah." dan dalam 1Yohanes3:10, "Dengan demikian, nyatalah perbedaan antara anak-anak Allah dengan anak-anak Iblis: Siapa tidak melakukan apa yang benar, ia bukan anak Allah, demikian juga orang yang tidak mengasihi saudaranya." Ayat-ayat terakhir ini jelas menafsir istilah yang diwariskan dari tradisi keagamaan umat Yahudi; "Anak Allah", secara kias (allegorical).

Bapa Adalah Allah

Perhatikan ayat-ayat alkitab berikut ini:
Matius 5:48  "Sebab itu hendaklah kamu ini sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna adanya." 

Matius 6:1 "Ingatlah baik-baik, jangan kamu menunaikan ibadahmu di hadapan orang dengan maksud supaya terlihat oleh mereka. Karena jika begitu, kamu tidak akan mendapat pahala dari Bapamu yang di surga..

Matius 7:21 - "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."

Catatan: Di sini Isa Almasih disamakan dengan Allah. 

Nyatalah dari saduran-saduran dalam alkitab tsb bahwa istilah "Bapa" di banyak tempat digunakan untuk Allah dan tak pernah sekalipun dimaksudkan untuk Isa Al-Masih. 

Matius 11:25 "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil (anak-anak)"

Isa Almasih Adalah Hamba Yang Selalu Berdoa

Dalam Matius disebutkan bahwa Isa Almasih berdoa,

"Setelah mereka disuruh-Nya pulang, naiklah Ia ke atas gunung seorang diri untuk berdoa. Saat malam hari tiba, Ia ada di sana sendirian." (Matius 14:23)  

Jika memang Isa Almasih adalah tuhan atau sebagian dari Tuhan, maka untuk apa, dan kepada siapa beliau berdoa? Kita semua mengerti bahwa berdoa adalah aktualisasi dari sikap ketundukan seorang hamba yang berserah diri kepada Tuhan ketika memohon pertolongan karena membutuhkan dan bergantung kepada belas-kasihan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Cuplikan Kisah Dalam Alkitab

"Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."  Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."  Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh." (Matius 15:22-28)

Dalam kisah di atas ada beberapa hal yang tidak dapat diterima dan patut dicatat:
  1. Kurang belas-kasih dan cinta-kasih dituduhkan kepada Isa Almasih.
  2. Beliau pun dituduh membeda-bedakan dengan merendahkan suku lain dan mengagungkan sukunya sendiri.
  3. Beliau juga dituduh menyombongkan keturunan sukunya, dengan menyamakan suku-suku lain sebagai "anjing."
  4. Seorang perempuan jahiliyah dan musyrikah berdebat dengan beliau dan menang.

Isa Almasih Seorang Nabi Allah

Matius 19: 16-17 "Tiba-tiba datanglah seseorang kepada Isa. Ia berkata, "Ya Guru, perbuatan baik apa yang patut kulakukan supaya aku mendapatkan hidup yang kekal?" Sabda Isa, "Mengapa engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya ada Satu yang baik. Tetapi apabila engkau ingin masuk ke dalam hidup, taatilah perintah-perintah-Nya."

Dari ayat-ayat ini kita dapat melihat sendiri bagaimana sikap berserah diri dan ketaatan Isa Almasih kepada Allah. 

Matius 21:45, 46 "Ketika para imam kepala dan orang-orang dari mazhab Farisi mendengar semua ibarat itu, mereka tahu bahwa diri merekalah yang dibicarakan-Nya. Kemudian mereka mencari jalan untuk menangkap-Nya, tetapi mereka takut kepada orang banyak yang menganggap Isa seorang nabi."

Sebetulnya ini hanya salahsatu dari sekian banyak perenungan dan bukti melawan iman siapapun yang percaya bahwa Isa Almasih adalah penjelmaan Tuhan, atau Tuhan itu sendiri.

Isa Almasih Seorang Hamba Allah

Matius 23:8 "Tetapi janganlah kamu mau disebut Guru, karena Gurumu hanya satu dan kamu semua adalah saudara."

Dari ayat ini jelas terbukti bahwa Isa Almasih adalah hamba Allah, dan hanya ada satu guru, yaitu Dia,  Allah! (Terjemahan Inggeris lebih terang daripada saduran dalam bahasa Indonesia). 

Matius 23:9 "Lagi pula, janganlah kamu menyebut Bapa siapa pun di dunia ini, karena Bapamu hanya satu, yaitu Dia yang di surga.

Dari ayat berikutnya ini kita dapat melihat lebih jelas lagi bahwa sebenarnya terms "bapa dan anak" dalam alkitab dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan Tuhan dan hamba-hamba-Nya dalam artian umum, bukan secara eksklusif menjadi milik Isa Almasih sendiri.

Matius 24:36 "Tetapi mengenai kapan hari dan waktunya, tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat yang di surga tidak, Sang Anak pun tidak, hanya Sang Bapa saja."

Dengan lain kata, pengetahuan Isa Almasih tidak sempurna. Sama halnya dengan pengetahuan kebanyakan manusia awam lainnya, dan beliau mengakui bahwa hanya Allah saja Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.

Matius 26:39  "Setelah maju sedikit ke depan, Ia sujud dan berdoa, "Ya Bapa-Ku, jika boleh, biarlah cawan minuman ini lalu dari-Ku. Meskipun demikian, janganlah terjadi menurut kehendak-Ku, melainkan menurut kehendak-Mu."

Amat jelas terlihat bahwa Isa Almasih tidak mengetahui segala kehendak Allah, dan kita melihat juga bahwa beliau adalah seorang hamba Allah yang berserah diri sepenuhnya pada segala kehendak Allah, karena hanya Allah-lah yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan terhadap apapun termasuk terhadap takdir atas dirinya.

Penghimpunan Alkitab

Matius 27: 7-8 "Setelah mereka berembuk, uang itu mereka pergunakan untuk membeli tanah tukang periuk yang kemudian dijadikan tempat pemakaman bagi orang asing. Itulah sebabnya sampai hari ini tanah itu disebut Tanah Darah."

Dari kedua ayat ini kita mengerti bahwa Perjanjian Baru bukan ditulis pada masa Isa Almasih akan tetapi jauh setelah beliau tidak ada dan setelah timbulnya berbagai masalah dan peristiwa serius terkait pertentangan antar golongan atas munculnya doktrin ketuhanan Isa Almasih yang penulisannya kemudian diputar-balik ke dalam alkitab sesuai dengan kehendak para bapa gereja awal. 

Matius 27:46 "Dan kira-kira jam kesembilan Isa Almasih berteriak dengan suara nyaring, sambil berkata, "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Yang artinya, "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"

Isa Almasih yang dikisahkan meneriakkan kata-kata tersebut saat berada di tiang salib merupakan satu penghinaan besar baginya. Kata-kata itu hanya diucapkan oleh orang yang tidak percaya kepada kekuasaan Allah. Selanjutnya, tidak dapat dipercaya pula bahwa kata-kata demikian datangnya dari seorang Nabi, karena Allah tidak pernah ingkar janji (untuk melindungi keselamatan para nabi) dan seluruh nabi tahu benar akan hal ini.

Isa Almasih Mengajarkan Keesaan Tuhan

Yohanes 17:3  "Inilah hidup yang kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau sebagai satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Isa Al Masih yang telah Engkau utus." 

Markus 12:28-30  "Salah seorang ahli Kitab Suci Taurat datang kepada Isa karena ia mendengar bahwa Isa bersoal jawab dengan orang-orang dari mazhab Saduki, dan ia mengetahui bahwa Isa memberikan jawaban yang benar. Ia bertanya kepada Isa, "Perintah manakah yang terutama?" Sabda Isa kepadanya, "Perintah yang terutama ialah, Dengarlah hai orang Israil, Allah, Tuhan kita, adalah Tuhan Yang Maha Esa. Kasihilah Allah, Tuhanmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu, dan dengan segenap kekuatanmu."


Markus 12:32 "Kemudian kata ahli Kitab Suci Taurat itu kepada-Nya, "Tepat, ya Guru. Jawaban-Mu benar bahwa Allah itu Esa dan tidak ada yang lain selain Allah." 

Markus 12:34 "Ketika Isa melihat bahwa orang itu menjawab dengan bijaksana, bersabdalah Ia kepadanya, "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah." Sejak saat itu, tidak ada seorang pun yang berani mengajukan pertanyaan kepada-Nya."

Dari ayat-ayat ini, Isa Almasih bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan Yang Esa, tidak ada tuhan selain Allah, dan barangsiapa yang percaya akan Ke-Esaan-Nya, maka ia dekat dengan kerajaan Allah. Oleh karena itu siapapun yang menyekutukan Allah dengan anasir-anasir lain di sisi-Nya atau meyakini adanya tuhan tritunggal, ia jauh sekali dari Kerajaan Allah. sedangkan barangsiapa yang menjauh dari Kerajaan Allah ia adalah musuh Allah. 

Matius 24:36 "Tetapi mengenai kapan hari dan waktunya, tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat yang di surga tidak, Sang Anak pun tidak, hanya Sang Bapa saja." (Cf. Quran 33:63). 

Ayat tersebut menyatakan bahwa Isa Almasih tunduk kepada Allah dan bahwa beliau tidak memiliki bagian apapun dalam kemahakuasaan Allah, dan karenanya persangkaan bahwa beliau adalah penjelmaan Allah merupakan suatu bid'ah dari orang-orang Kanaan.

Yahya 20:16-18 "Lalu sabda Isa kepadanya, "Maryam!" Kemudian berpalinglah ia serta berkata dalam bahasa Ibrani, "Rabuni!" (Artinya, Guru).Sabda Isa kepadanya, "Jangan pegang Aku, karena Aku belum pergi kepada Sang Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakan kepada mereka, Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, yaitu Tuhan-Ku dan Tuhanmu." Kemudian pergilah Maryam orang Magdala itu. Ia memberitahukan para pengikut Isa, "Aku sudah melihat Junjungan!" Lalu ia menceritakan semua itu kepada mereka."

Dari cerita di atas, Isa Almasih jelas bersaksi bahwa Allah adalah Allah Isa Almasih dan Allah mereka, tidak ada perbedaan sedikitpun antara beliau dan mereka dalam hal peribadatan terhadap Allah yang Esa.

Siapa yang percaya bahwa Isa Almasih adalah Allah, sesungguhnya telah membuat fitnah keji terhadap Allah, dan mengkhianati Isa Al-Masih serta seluruh Nabi dan Rasul Allah lainnya.

Baca tulisan lengkap Prof. HS Tharick Chehab tentang SEJARAH ALKITAB yang dipublikasikan oleh mediaisnet di sini, atau di sini, atau download selengkapnya di sini



Disadur dari resume buku:
ALKITAB 
Tulisan Prof. H.S. Tharick Chehab 
Penerbit MUTIARA Jakarta
Jln. Salemba Tengah 38, Jakarta, INDONESIA




More Related Posts


No comments :

Blogger Comments

Contact Form

Name

Email *

Message *