Segala puji bagi Allah Yang membaguskan susunan ciptaan-Nya, Yang menciptakan langit dan bumi, mengatur rezeki dan makanan, Yang menghidupkan dan mematikan, serta Yang memberi pahala atas perbuatan-perbuatan baik. Shalawat dan salam bagi junjungan kita, Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, beserta ahlul baitnya, para shahabat salaffus Shalih serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Para sahabat rahimakumullah,
Allah Subhannahu wa Ta'ala telah mewajibkan umat Islam untuk melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam. Tidak diragukan lagi, bahwa shalat yang lima waktu ini merupakan tiang agama Islam dan salah satu dari rukun-rukunnya. Di samping shalat fardhu, terdapat pula beberapa jenis shalat yang sifatnya tathawwu’ (sukarela), di dalam makna bukan merupakan kewajiban yang mutlak.
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Sabda Rasul-Nya tentang Orang-Orang yang Meninggalkan Salat .
Firman Allah Azza wa Jalla:
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
(QS Al-Muddatstsir [74]:42)
قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَوَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَوَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ
وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِحَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ
Mereka menjawab, 'Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian'." (Al-Muddatstsir [74]: 42 -- 47).
Banyak orang tertawa tanpa mau menyadari bahwa kematian sedang mengintainya, banyak orang berbicara seolah hari penghisaban tak akan mendatanginya, dan banyak orang berbuat seolah surga dan neraka hanyalah janji-janji belaka.
Wahai hati yang sedang dirundung duka, tenggelam dalam kepalsuan dunia sebelum kuteruskan taushiyah ini, kuingin engkau menjawab pertanyaan ini, "
Yakinkah Engkau wahai Saudaraku, akan keberadaan Allah Azza wa Jalla yang telah menciptakan dan mengatur alam ini serta meyakini bahwa hanya Dialah yang berhak diibadahi dengan benar?
Yakinkah Engkau wahai Saudaraku, akan kebenaran ajaran yang dibawa Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam?
Yakinkah Engkau wahai Saudaraku bahwa kebahagiaan dunia dan akhirat hanyalah dengan mengamalkan Islam dengan sebenar-benarnya?"
Bila Anda menjawab, "Ya," maka kita berdoa, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa menunjuki kita ke jalan-Nya.
Kemudian aku meminta Anda membiarkan kedua mata itu melanjutkan tugasnya membaca taushiyah ini.
Namun bila jawaban Anda adalah "Tidak," maka tinggalkan nasihat ini, dan merenunglah serta biarkanlah otak Anda berpikir, temukan hakikat keberadaan anda di dunia ini!
Saudaraku, ketahuilah bahwa Ia telah mengutus nabi dan rasul pilihan-Nya untuk membawa Islam bukan untuk sekedar permainan, dan Maha Suci Allah dari hal-hal sedemikian.
Ketahuilah bahwa Islam itu adalah, "Keharusan bagi engkau mempersaksikan bahwasanya tiada sesembahan yang haq melainkan Allah, dan Muhammad itu utusan Allah. Hendaklah Engkau mendirikan salat, dan mengeluarkan zakat, dan hendaklah engkau berpuasa di Bulan Ramadan dan hendaklah Engkau mengerjakan haji ke Baitullah, jika engkau kuasa menjalaninya." (HR Muslim dalam Arbain an-Nawawy).
Sekarang, wahai hati, perintahkanlah mata itu untuk melihat sekelilingnya, adakah ia melihat manusia-manusia yang telah dapat dikatakan ber-Islam sesuai dengan definisi ini?.
Tidak!, dari sekitar lima milyar manusia hanya kira-kira satu milyar yang mengaku sebagai muslim dan kebanyakan mereka melalaikan salat. Ya, benar. Mereka melalaikan salat!.
Wahai hati, suruhlah mata itu membaca apa yang telah dikatakan Allah dan Rasul-Nya sehubungan dengan salat.
Allah SWT berfirman:
فَاقْتُلُواْ الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدتُّمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُواْ لَهُمْ كُلَّ
مَرْصَدٍ فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ فَخَلُّواْ سَبِيلَهُمْ
"Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan." (QS At-Taubah [9]: 5).
أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَمَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَأَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ
إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَأَمْ لَكُمْ أَيْمَانٌ عَلَيْنَا بَالِغَةٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ إِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُونَ
سَلْهُم أَيُّهُم بِذَلِكَ زَعِيمٌأَمْ لَهُمْ شُرَكَاء فَلْيَأْتُوا بِشُرَكَائِهِمْ إِن كَانُوا صَادِقِينَ
يَوْمَ يُكْشَفُ عَن سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ
خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ وَقَدْ كَانُوا يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ وَهُمْ سَالِمُونَ
فَذَرْنِي وَمَن يُكَذِّبُ بِهَذَا الْحَدِيثِ سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
"Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)? Mengapa kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan? Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu. Atau apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)? Tanyakanlah kepada mereka: 'Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu?' Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang benar. Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera. Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Alquran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui." (QS Al-Qalam 68]: 35-44).
{س} فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيّاً
"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan." (QS Maryam [19]: 59).
فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ
"Jika mereka bertaubat, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama." (QS At-Taubah [9]: 11).
"Dan ia tidak mau membenarkan (rasul dan Alquran) dan tidak mau mengerjakan salat, tetapi ia mendustakan (rasul) dan berpaling (dari kebenaran)." (QSAl-Qiyamah: 31 - 32).
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ارْكَعُوا لَا يَرْكَعُونَ
"Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Ruku'lah,' niscaya mereka tidak mau ruku'.
[Sebagian ahli Tafsir mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan ruku' di sini ialah tunduk kepada perintah Allah; sebagian yang lainnya mengatakan, maksudnya ialah shalat]
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
"Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan." (QS Al-Mursalat [77]: 48-49).
Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah saw bersabda,
"Batas antara seseorang dengan kekeafiran ialah meninggalkan salat." (HR Muslim, Ahmad, dan Ashab as-Sunan selain Nasa'i).
Diriwayatkan oleh Buraidah bin Hushaib al-Aslami ia berkata,
"Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam bersabda, 'Perjanjian antara kita dengan mereka adalah salat, maka bagi yang meninggalkan salat, sesungguhnya ia telah kafir'." (Riwayat Imam Ahmad dan Ahlus Sunan).
Dari Abdullah bin 'Amr, pada suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam menyebut-nyebut tentang salat, sabdanya,
"Barangsiapa menjaganya, maka salat itu - baginya- menjadi cahaya, bukti keterangan dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa tidak mengindahkannya, ia tidak akan memperoleh cahaya, bukti keterangan dan keselamatan, sedang di hari kiamat ia akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubai bin Khalaf." (HR Ahmad, Tabarani, dan Ibn Hibban dengan sanad yang cukup baik).
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang melakukan salat seperti kita, dan menghadap kiblat pada kiblat kita serta memakan sembelihan sembelihan kita, maka dia adalah seorang muslim. Hak dia adalah hak kita dan baginya adalah apa yang bagi kita." (HR Bukhari dan Nasa'i).
Ya Allah, tunjukilah kami ke jalan yang lurus, dan bangkitkanlah kami bersama para nabi dan rasul-Mu, para syuhada, siddiqin serta shalihin dan janganlah Engkau membangkitkan kami bersama orang-orang yang kafir, zhalim dan fasiq!
(Catatan: Penting untuk diketahui bahwa, hukum menyatakan murtadnya (kafirnya) seseorang dari Islam adalah pekerjaan para ulama, dan bukan pekerjaan orang-orang awam termasuk mereka para thalabul ?ilmi. Janganlah hanya dengan dalil-dalil ini Anda langsung mengafirkan orang-orang yang tidak salat, karena boleh jadi dalil ini belum sampai kepada mereka, dan sekiranya dalil ini telah sampai kepada mereka belum tentu mereka telah mengerti maksudnya. Selain itu, masih ada syarat-syarat lain yang diperlukan untuk menghukumi seseorang itu kafir, yang orang-orang awam tidak mengetahuinya. Oleh karena itu, jika belum mengetahui mengenai seluk-beluk menghukumi kafir kepada orang lain, hendaknya setiap kita tidak sembarangan menuduh orang lain kafir).
Para pembaca rahimakumullah,
Marilah kita memohon kepada Allah SWT agar menolong kita untuk memelihara shalat dengan sempurna pada waktunya. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah, Mahamulia, Maha Pengasih, serta Maha Penyayang.
"Ya Allah Rabbul idzaati, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat...dan selamatkanlah kami dari siksa neraka".
[Dari: Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia]
Baca juga artikel serupa di sini.
No comments :