Comments
Timelines
Contact
Social Media

Saturday, February 25, 2017

thumbnail

Islam Tidak Mengenal Doktrin Penebusan Dosa comments



Islam Tidak Mengenal Doktrin Penebusan Dosa

MENJAWAB "AN-NUSHUBI" THEOS AN-NAAR AL-NYUNGSEBI

ane demen nih buktiin bahwa hayalan tingkat dewa mang tepos emang selalu pas kalo distempel dengan cap "trade mark" ANALISIS TELEK!

mari kita "review" (minjem bahasa analis telek kita yang suka ngutil bhs inggeris tapi kagak ngeh apa maksud yang dia kutil) 

A. PENGANTAR 
sebejad2nya orang bejad pasti bakal bingung sendiri kalo ditanya, maksud pengantar analisis telek sang analis kita ini sebetulnya apa? putra2 nabi Adam mempersembahkan "kurban" mereka di altar yang harusnya masih ada di ka'bah? begitukah? 


B. DALIL ALQURAN 
seperti biasa, analis telek kita memutilasi terjemah ayat AlQuran lagi 

Seharusnya tertulis lengkap begini:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحْمُ ٱلْخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيْرِ ٱللَّهِ بِهِۦ وَٱلْمُنْخَنِقَةُ وَٱلْمَوْقُوذَةُ وَٱلْمُتَرَدِّيَةُ وَٱلنَّطِيحَةُ وَمَآ أَكَلَ ٱلسَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى ٱلنُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُوا۟ بِٱلْأَزْلَٰمِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ ٱلْيَوْمَ يَئِسَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَٱخْشَوْنِ ۚ ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَٰمَ دِينًۭا ۚ فَمَنِ ٱضْطُرَّ فِى مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍۢ لِّإِثْمٍۢ ۙ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ
dan terjemah indonesianya begini: 
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS 5:3)

atawa kalo mo gaya pake terjemah inggeris segala, mustinya ditulis lengkap sesuai pemikiran Ibnu Kathir & Mokhsin Khan seperti ini:

"Prohibited to you are dead animals, blood, the flesh of swine, and that which has been dedicated to other than Allah, and [those animals] killed by strangling or by a violent blow or by a head-long fall or by the goring of horns, and those from which a wild animal has eaten, except what you [are able to] slaughter [before its death], and those which are sacrificed on stone altars, and [prohibited is] that you seek decision through divining arrows. That is grave disobedience. This day those who disbelieve have despaired of [defeating] your religion; so fear them not, but fear Me. This day I have perfected for you your religion and completed My favor upon you and have approved for you Islam as religion. But whoever is forced by severe hunger with no inclination to sin - then indeed, Allah is Forgiving and Merciful." (QS. 5:3) 

C. TAFSIR 
mengusung nama Ibnu kathir, Jalalain, dan Sayyid Abul Ala Maududi ..... konsentrasi analis telek kita adalah menggiring opini pembacanya supaya ikut terheran2 dengan "hilangnya" dalam terjemah indonesia kata "stone altar" atau "altar batu" (yang berasal dari kata "an-nusub" dalam QS. 5:3), yang artinya kurang lebih adalah tempat menyembelih kurban. 

D. ASAL USUL TRADISI AN-NUSUB 
nekad mengutip ayat QS. 37:18-18, analis telek kita berusaha membangun image bahwa peristiwa "berkurban" yang pernah dilakukan oleh nabi Ibrahim atas perintah (tepatnya ujian) dari Allah adalah untuk keselamatan umat manusia setelahnya.

lebih spesifik lagi, dia coba menggambarkannya mirip2 dengan apa yang diimani umat kristen, yaitu sebagai ritual penebus dosa umat manusia dengan cara menumbalkan Yesus!

untuk mimpinya ini analis telek kita bahkan bergelayut pada apa yang konon merupakan pemahaman kaum syiah untuk urusan ini. 

E. PEMBAHASAN 
dalam bahasa yang pabaliut, urusan an-nusub tadi tiba2 saja lenyap dari ocehan analis telek kita, tapi berganti dengan pemaksaan kehendak agar pembaca menerima hayalannya bahwa perintah "berqurban" dari Allah (yang kemudian menjadi bagian dari tradisi ritual turun temurun umat islam diseluruh dunia) sebenarnya adalah bentuk lain dari prosesi penebusan dosa!

dan cerita analis telek kita pun brenti cuman sampe disitu. kagak ada kesimpulan sama sekali karena nampaknya dia udah kapok bikin kesimpulan dari analisis teleknya yang selalu saja jadi bulan2an bully dari pembaca! 

jadi, ane aja yang buatin deh. 

F. KESIMPULAN 
kesimpulan dari notes theos annar berjudul ALAN NUSUBI adalah ........ 
teteub wae ANALISIS TELEK mang! 
wkwkwkwk!

ALASAN 
(1). sekalipun Paulus idup lagi dan ngajak semua sahabatnya, keluarga besar iblis dari neraka, atau berpura2 dan mengaku sebagai orang arab (seperti yang dilakukannya dulu di depan kaum farisi) lalu dia juga ngajak semua orang arab yang ada didunia ini untuk bantu ente mencari kata "an-nusub" yang artinya "altar batu" dalam naskah asli QS. 5:3, dijamin kagak bakal nemu mang! karena emang kagak ada tertulis disana!

kagak percaya? coba tunjukin dimana dalam naskah asli QS. 5:3 itu ada kata 'an-nusub" sebagai kata ganti "alan nasubihi" yang artinya adalah "untuk berhala"? 

jadi, masalah lu sebetulnya apa, sembarangan nuding2 para penyusun AlQuran terjemah indonesia telah dengan sengaja menghilangkan kata "an-nusub" dari QS. 5:3? 

(2). dalam ritual keagamaan islam, mau dilakukan di atas batu altar atau kagak, yang namanya berqurban teteub aja berqurban mang. boleh dimana saja sepanjang bukan ditempat yang terpapar najis. artinya batu altar yang ente ributin itu sama sekali bukan hal prinsip, kecuali bila berqurban itu dimaksudkan untuk persembahan kepada berhala, kaum pagan seperti ente emang butuh altar batu! 

(3). dalam ajaran islam, kagak ada tuh yang namanya penebusan dosa! 
dan supaya ente nyadar, dalam ajaran Yesus, Musa, Daud, Salomo, Abraham dan semua nabi2 leluhur mereka juga sama aja, KAGAK ADA tuh yang namanya ajaran penebusan dosa dengan cara mengorbankan nyawa manusia!

BUKTI-BUKTI 
supaya laen kali ente tau diri dikit dan mau belajar jujur kagak mutilasi ayat AlQuran, ini nih sekalian baca yang betul tafsir QS 37:106-111

(107) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.(QS. 37:107) 
Ash Shaaffaat 106 - 107 

إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ (106) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ 107 

Dalam ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa apa yang dialami Ibrahim as dan putranya itu merupakan batu ujian yang amat berat. Memang adalah hak Tuhan untuk menguji hamba-Nya yang dikehendaki-Nya dengan bentuk ujian yang dipilih-Nya berupa beban dan kewajiban yang berat. Bila ujian itu telah ditetapkan, tak seorangpun yang dapat menolak dan menghindarinya. Di balik cobaan-cobaan yang berat itu, tentulah terdapat hikmah dan rahasia yang tidak terjangkau oleh pikiran manusia.

Ismail as yang semula dijadikan kurban untuk menguji ketaatan Ibrahim as, diganti Allah dengan seekor domba besar yang putih bersih yang tidak ada cacatnya. Peristiwa penyembelihan kambing oleh Nabi Ibrahim as ini yang menjadi ibadah kurban untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, dilanjutkan oleh syariat Nabi Muhammad saw. Ibadah kurban ini dilaksanakan pada hari raya haji/raya kurban atau pada hari-hari tasyriq yakni tiga hari berturut-turut sesudah hari raya kurban yakni tanggal 11,12,13, Zulhijah.

Binatang-binatang kurban itu dari binatang-binatang ternak seperti unta, sapi, kerbau, kambing. Diisyaratkan binatang kurban itu tidak cacat badannya, tidak sakit, dan cukup umur. Menyembelih binatang untuk kurban ini hukumnya sunah muakkadah. 

Firman Allah SWT: 

فصل لربك وانحر 

Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. (Q.S. Al Kausar: 2) 

Dengan disyariatkannya ibadah kurban itu dalam agama Islam, maka peristiwa Ibrahim akan menyembelih anaknya itu tetap dikenang selama-lamanya. Ibadah kurban juga menyemarakkan agama Islam karena daging-daging kurban itu dibagi-bagikan kepada masyarakat terutama kepada fakir miskin. 

(108). Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,(QS. 37:108)

(109). (yaitu:)` Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim `.(QS. 37:109)

(110). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(QS. 37:110)

(111). Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.(QS. 37:111)

Ash Shaaffaat 108 - 111


وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ (108) سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ (109) كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (110) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ 111 
Dalam ayat-ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa umat manusia dari berbagai agama (samawi) dan golongan mencintai Nabi Ibrahim as, sepanjang masa. Penganut agama Yahudi, Nasrani dan Islam semuanya menghormatinya dan memuji namanya, bahkan kaum musyrikin Arab mengakui bahwa agama mereka juga mengikuti agama Islam (Ibrahim).

Demikianlah Allah SWT memenuhi permohonan Ibrahim as ketika dia berdoa seperti difirmankan Allah SWT: 

واجعل لي لسان صدق في الآخرين واجعلني من ورثة جنة النعيم 

dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan, (Q.S. As Syu'ara: 84-85) 

Kemudian Allah SWT menyebutkan lagi penghargaan kepada Ibrahim as bahwa Dia memberikan salam kesejahteraan kepadanya dan salam kesejahteraan untuk Ibrahim as ini terus hidup di tengah-tengah umat manusia bahkan juga di kalangan malaikat. Dengan demikian ada tiga ganjaran yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya, pertama seekor kambing besar yang didatangkan kepadanya, kedua pengabdian keharuman namanya sepanjang masa dan ucapan salam sejahtera dari Tuhan dan manusia.

Begitulah Allah SWT memberikan ganjaran kepada hamba-hamba-Nya yang berbuat kebaikan. Semua ganjaran itu sebagai imbalan ketaatannya melaksanakan perintah Allah SWT.

Ibrahim as mencapai prestasi yang tinggi itu adalah karena dorongan iman yang kuat dan keikhlasan ibadahnya kepada Tuhan sehingga dia termasuk hamba-hamba Allah yang beriman.

sedangkan tafsir plesetan ente untuk QS. 29:12 mustinya difahami begini: 

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Ankabuut 12 

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا اتَّبِعُوا سَبِيلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطَايَاكُمْ وَمَا هُمْ بِحَامِلِينَ مِنْ خَطَايَاهُمْ مِنْ شَيْءٍ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ 12 

Menurut Mujahid, ayat ini diturunkan untuk mengungkapkan usaha-usaha orang Quraisy membujuk kaumnya yang telah beriman dengan mengatakan: "Kami dan kamu tidak akan dibangkitkan kembali". Karena itu ikutilah langkah-langkah kami. Andaikata kamu berdosa lantaran pekerjaan ini, kamilah yang memikul dosa itu". Oleh karena itu Allah memperingatkan orang-orang beriman bahwa orang-orang kafir itu berdusta. Sebab pada Hari Kiamat kelak, tidak ada seorangpun diperkenankan memikul dosa orang lain. Allah menegaskan:

ولا تزر وازرة وزر أخرى وإن تدع مثقلة إلى حملها لا يحمل منه شيء ولو كان ذا قربى 

"Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya." (Q.S. Fatir: 18) 

Dan firman Allah: 

يبصرونهم يود المجرم لو يفتدي من عذاب يومئذ ببنيه 

"Sedang mereka saling melihat. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya." (Q.S. Al Ma'arij: 11)

Keterangan tentang ini diperkuat-lagi bahagian akhir ayat ini bahwa mereka itu adalah orang-orang behong. Imam Az Zamakhsyary menafsirkan bahwa di antara mereka yang mengajak rekan-rekannya berbuat dosa itu terdapat juga orang-orang yang mengaku beragama Islam. Mereka menjanjikan untuk menanggung siksaannya sehingga orang-orang bodoh dan lemah imannya tergoda dengan bujukan dan rayuan halus itu. 

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al 'Ankabuut 12

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا اتَّبِعُوا سَبِيلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطَايَاكُمْ وَمَا هُمْ بِحَامِلِينَ مِنْ خَطَايَاهُمْ مِنْ شَيْءٍ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ 12 

"Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman: `Ikutilah jalan kami, dan nanti kami akan memikul dosa-dosamu`, dan mereka (sendiri) sedikitpun tidak (sanggup), memikul dosa-dosa mereka. Sesungguhnya mereka adalah benar-benar orang pendusta." (QS. 29:12)

(Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman, "Ikutilah jalan kami) maksudnya cara mereka dalam beragama (dan nanti kami akan memikul dosa-dosa kalian") karena kalian menuruti kami jika memang kalian berdosa. Lafal Amar sekali pun sebagai kalimat Insya' akan tetapi menunjukkan makna Khabar atau kalimat berita. Maka Allah berfirman (dan mereka sendiri sedikit pun tidak sanggup memikul dosa-dosa mereka. Sesungguhnya mereka adalah benar-benar pendusta) dalam perkataannya itu.


udah jelas mang? 

DALAM ALQURAN, 
KAGAK ADA YANG NAMANYA DOKTRIN PENEBUSAN DOSA! 

jadi, (pinjem istilah dikelas minggu ane), sori2 aja tusei nih, ente memang asli analis telek mang! 
wkwkwkwkwkwk!



No comments :

Blogger Comments