Comments
Timelines
Contact
Social Media

Friday, July 22, 2016

thumbnail

Al-Quran: Kajian Surah Al-Kahfi Ayat 47-49 comments


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
“Dan (Ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka. (QS. Al-Kahfi: 47)

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ
“Dan (Ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung”

Dengan ayat ini Allah Ta’ala memberitahukan peristiwa besar, tentang dahsyat dan mengerikan hari kiamat. “Pada hari ketika langit benar-benar bergoncang. Dan gunung benar-benar berjalan.” (QS. At-Thur: 9-10). “Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS. Al-Qari’ah: 5), tercabut dari tempatnya sehingga dunia menjadi datar.

وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً
“dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar”

Artinya tidak ada tempat rendah dan tidak ada tempat tinggi. “Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, Maka Katakanlah: “Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya. Maka dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali. Tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.” (QS. Thaha: 105-107), tak ada tempat untuk bersembunyi. Mujahid dan Qatadah berkata: “tidak ada bebatuan dan tidak ada lubang.” Qatadah juga berkata: “Tak ada bangunan dan juga tak ada pohon.”

وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
“dan kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka”

Yaitu Kami kumpulkan seluruh manusia, dari yang kecil sampai yang besar, dan tidak satupun yang Kami tinggalkan. Sebagaimana dalam (QS. Al-Waqi’ah: 49-50) Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian, Benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.” Dan dalam surat Hud ayat 103 “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi) nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk).”

وَعُرِضُوا عَلَى رَبِّكَ صَفًّا لَقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ بَلْ زَعَمْتُمْ أَلَّنْ نَجْعَلَ لَكُمْ مَوْعِدًا
“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada kami, sebagaimana kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian.” (QS. Al-Kahfi: 48)

وَعُرِضُوا عَلَى رَبِّكَ صَفًّا
“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris.”

Firman Allah ini bermakna bahwa semua manusia berdiri menghadap Allah dalam satu barisan. “Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf- shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.” (QS. An-Naba’: 38). Bisa juga berarti bahwa semua manusia menghadap Allah dengan membetuk berisan-barisan, seperti disebutkan dalam (QS. Al-Fajr: 22) “Dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris.”

لَقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ
“Sesungguhnya kamu datang kepada kami, sebagaimana kami menciptakan kamu pada kali yang pertama.”

Inilah teguran dan kecaman bagi orang-orang yang mengingkari datangnya hari kiamat, yang menyangka bahwa kiamat tidak akan terjadi. بَلْ زَعَمْتُمْ أَلَّنْ نَجْعَلَ لَكُمْ مَوْعِدًا  (“bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu [memenuhi] perjanjian.”)

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, Kitab apakah Ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”. (QS. Al-Kahfi: 49)

وَوُضِعَ الْكِتَابُ
“Dan diletakkanlah kitab,”

Yaitu kitab catatan amal yang tercantum di dalamnya seluruh amal, baik amalan kecil maupun besar. Tidak ada sekecil apapun sebuah amal melainkan tercatat di dalamnya.

فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ
”kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya,”

Bahwa orang-orang yang bersalah itu merasakan ketakutan terhadap isi catatan dalam kitab mereka.

وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا
“dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, Kitab apakah Ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya;”

Tidak ada dosa besar kecil kecuali semua itu termaktub dengan detil dan teliti di dalam kitab catatan amal.
وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا
“dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis)”

Tercatat dalam catatan amal itu segala kebaikan dan kejelekan. “Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang Telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.” (QS. Al-Qiyamah: 13). “Pada hari dinampakkan segala rahasia,” (QS. Ath-Thariq: 9). Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Setiap pengkhianat akan memiliki panji tersendiri pada hari kiamat, yang dengan panji itu dia akan dikenal.”

وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
“dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”

Artinya bahwa Allah memutuskan perkara di antara hamba-hambaNya dan tidak mendzalimi seorangpun dalam putusanNya. Dia memaafkan, mengampuni, merahmati, dan Dia juga memberikan siksa kepada siapa yang Dia kehendaki dengan keadilanNya. Dia mengisi neraka dengan orang-orang kafir dan pelaku maksiat, kemudian Dia menyelamatkan (mengeluarkan) pelaku maksiat (dari neraka) dan mengekalkan orang-orang kafir di dalamnya. Dialah Yang Maha Adil, tidak melampaui batas, dan tidak menganiaya. 


Dalam firmanNya yang lain “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.” (an-Nisa’: 40) dan juga “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya’: 47). 

Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Allah akan mengumpulkan manusia pada hari kiamat (sedang mereka dalam keadaan) telanjang lagi tidak berkhitan, serta hanya membawa dua hal… yaitu perbuatan baik dan perbuatan buruk.” Dan dengan keadilanNya, bahkan diriwayatkan dari ‘Utsman bin Affan: “Hewan tidak bertandukpun akan mengqishash hewan bertanduk. (yang dahulu di dunia pernah menyakiti hewan lain dengan tanduknya)” Dalam al-An’am: 38 disebutkan “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.”


[Al-Mishbahul Munir fi Tahdzibi Tafsir Ibnu Katsir | Asy-Syaikh Shofiyurrohan Al-Mubarokfuri]


No comments :

Blogger Comments