Comments
Timelines
Contact
Social Media

Monday, March 16, 2015

thumbnail

Kehidupan Setelah Kematian comments


KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN
(kajian isyarat beberapa ayat al-Qur`an) bagian pertama
A. Mati sebagai pintu masuk ke akhirat
Kehidupan dunia adalah ujian, hasil akhir akan kita dapatkan. Dalam dunia, terkadang bahagia, terkadang ada duka dan nestapa. Dunia tak ada yang abadi, antara suka dan duka saling berganti. Antara cita, dan fakta terkadang berbeda. Namun kita percaya, setiap ada duka, di dalamnya terkandung bahagia. Setiap ada kesulitan, di dalamnya terdapat kemudahan. Ujian terkadang berupa mushibat, terkadang berupa ni’mat. Keabadian dunia adalah ketidak abadian. Kepastian dunia adalah ketidak pastian. Kehidupan di dunia tidak ada yang pasti. Yang pasti adalah mati. Tiada manusia makhluq lain yang tidak mati.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Setiap yang berjiwa pasi mati, dan kepada-Ku, kalian akan dikembalikan. Qs.29:57
Kematian tersebut diawali dengan sakaratul-Maut:
وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya. Qs.50:19
Mati merupakan akhir dari kehidupan dunia, yang kemudian beralih pada kehidupan akhirat. Sedangkan kehidupan akhirat terdiri beberapa tahapan sebagaimana diisyaratkan al-Qur`an sebagai berikut.

B.  Tahapan kehidupan akhirat berdasar isyarat al-Qur`an
1. Alam Barzah
Dengan kematian, seseorang memasuki tahap pertama kehidupan akhirat. Tahapan pertama setelah kematian disebut alam Barzah atau Alam Kubur. Keadaan di alam barzakh, orang mu`min mendapatkan ketenangan karena merasa telah selesai menjalani hidup yang penuh tantangan, perjuangan, rintangan dan ketidak pastian. Begitu masuk liang qubur orang mu`min akan merasa tenang, karena telah lepas dari kewajiban. Sedangkan orang kafir meronta ingin kembali ke dunia, tapi mereka tidak bias hidup dua kali di dunia. Keadaan mereka di alam barzakh seakan terhalang oleh dinding membentang yang tidak bias ditembus walau diterjang. Alam barzakh yang berarti dinding pemisah berarti keadaan terdinding antara yang mati dengan yang hidup. Firman Allah SWT:
وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ () وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ () حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ () لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ ()
Dan katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.” (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. Qs.23:97-100
Sedangkan orang mu`min yang berjihad di jalan Allah, alam barzakh mendapat kebahagian, kegirangan dan ingin memberi tahu temannya yang masih hidup sebagai ungkapan rasa bangga atas keni’matan yang mereka dapatkan.
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ () فَرِحِينَ بِمَا آَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ () يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan ni`mat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. Qs.3:169-171
2. Hari Kiamat
Kehidupan akhirat dimulai dengan peniupan sangkakala yang pertama. Dengan peniupan tersebut, alam raya dan dunia seisinya menjadi hancur, matahari digulung, bulan terbelah, bintang-bintang pudar cahayanya, gunung-gunung dihancurkan menjadi debu yang berterbangan bagaikan kapas. Dalam al-Qur’an peristiwa itu disebut juga al-Waqi’ah.
فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ () وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً () فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ () وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ
 “Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup. Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari waqi’ah. Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi melemah”. (QS.69 Al-Haqqah: 13-16)
Kedahsyatan qiamat yang dinamai juga al-Qari’ah terlukiskan dalam ayat berikut:
الْقَارِعَةُ () مَا الْقَارِعَةُ () وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ () يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ () وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ
Al-Qari’ah, apa itu al-Qari’ah? Tahukah engkau apa itu al-Qari’ah? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Qs.101:1-6
Dengan demikian peristiwa qiamat dengan ditiupkannya الصُّورِ menimbulkan kejadian yang dahsyat menggemparkan yang dilukiskan pula dalam ayat berikut.
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا () وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا () وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا () يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا () بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا () يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ () فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ () وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. Qs.99:1-8
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Qs.39:68

3. Hari Kebangkitan
Setelah semua makhluq mati, kecuali yang dikehendaki oleh Allah, maka ditiupkan kembali untuk membangkit semua makhluq dari quburnya.
وَأَنَّ السَّاعَةَ آَتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur., Qs.22:7
ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). Qs.39:68
Saat tersebut bangkitlah semua yang telah mati dari quburnya, dan terbangun menunggu tahapan berikutnya. Tatkala mereka berbangkit mempertanyakan siapa yang membangkitkannya.
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ () قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ ()
“Dan ditiuplah sangkalala[1270], Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: “Aduhai! siapakah yang membangkitkan Kami dari tempat-tidur Kami (kubur)?”. Inilah yang dijanjikan (tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya).(QS. Yasin: 51-52)

4. Hari Berkumpul (Yaum  al-Hasyr), alam mahsyar
Setelah dibangkitkan, seluruh manusia dikumpulkan di padang Mahsyar (tempat berkumpul).
إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Qs.36:53
وَيَوْمَ نَحْشُرُ مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ فَوْجًا مِمَّنْ يُكَذِّبُ بِآَيَاتِنَا فَهُمْ يُوزَعُونَ
Dan (ingatlah) hari (ketika) Kami kumpulkan dari tiap-tiap umat segolongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok). Qs.27:83
يَوْمَ تَكُونُ السَّمَاءُ كَالْمُهْلِ () وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ () وَلَا يَسْأَلُ حَمِيمٌ حَمِيمًا يُبَصَّرُونَهُمْ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ () وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ () وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْوِيهِ () وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنْجِيهِ
Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak, dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan), dan tidak ada seorang teman akrabpun menanyakan temannya, sedang mereka saling memandang. orang kafir ingin kalau Sekiranya Dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, dan isterinya dan saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia). dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya. (QS.Al-Ma’arij :8-14)
Selama di padang mahsyar, setiap umat mendambakan bantuan orang lain. Mereka berombongan berlarian ke sana kemari mencari bantuan dari para nabi untuk mendapatkan syafaat sebagaimana diisyaratkan hadits berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بِلَحْمٍ فَرُفِعَ إِلَيْهِ الذِّرَاعُ وَكَانَتْ تُعْجِبُهُ فَنَهَسَ مِنْهَا نَهْسَةً فَقَالَ أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَهَلْ تَدْرُونَ بِمَ ذَاكَ يَجْمَعُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَيُسْمِعُهُمْ الدَّاعِي وَيَنْفُذُهُمْ الْبَصَرُ وَتَدْنُو الشَّمْسُ فَيَبْلُغُ النَّاسَ مِنْ الْغَمِّ وَالْكَرْبِ مَا لَا يُطِيقُونَ وَمَا لَا يَحْتَمِلُونَ فَيَقُولُ بَعْضُ النَّاسِ لِبَعْضٍ أَلَا تَرَوْنَ مَا أَنْتُمْ فِيهِ أَلَا تَرَوْنَ مَا قَدْ بَلَغَكُمْ أَلَا تَنْظُرُونَ مَنْ يَشْفَعُ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ فَيَقُولُ بَعْضُ النَّاسِ لِبَعْضٍ ائْتُوا آدَمَ فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ يَا آدَمُ أَنْتَ أَبُو الْبَشَرِ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ وَأَمَرَ الْمَلَائِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى إِلَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ آدَمُ إِنَّ رَبِّي غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ نَهَانِي عَنْ الشَّجَرَةِ فَعَصَيْتُهُ نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى نُوحٍ فَيَأْتُونَ نُوحًا فَيَقُولُونَ يَا نُوحُ أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى الْأَرْضِ وَسَمَّاكَ اللَّهُ عَبْدًا شَكُورًا اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ لَهُمْ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ قَدْ كَانَتْ لِي دَعْوَةٌ دَعَوْتُ بِهَا عَلَى قَوْمِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى إِبْرَاهِيمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُونَ أَنْتَ نَبِيُّ اللَّهِ وَخَلِيلُهُ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى إِلَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ لَهُمْ إِبْرَاهِيمُ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَا يَغْضَبُ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَذَكَرَ كَذَبَاتِهِ نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى مُوسَى فَيَأْتُونَ مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُونَ يَا مُوسَى أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ فَضَّلَكَ اللَّهُ بِرِسَالَاتِهِ وَبِتَكْلِيمِهِ عَلَى النَّاسِ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ لَهُمْ مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنِّي قَتَلْتُ نَفْسًا لَمْ أُومَرْ بِقَتْلِهَا نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى عِيسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَأْتُونَ عِيسَى فَيَقُولُونَ يَا عِيسَى أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلَّمْتَ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَلِمَةٌ مِنْهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ فَاشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ لَهُمْ عِيسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ لَهُ ذَنْبًا نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَأْتُونِّي فَيَقُولُونَ يَا مُحَمَّدُ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَخَاتَمُ الْأَنْبِيَاءِ وَغَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَأَنْطَلِقُ فَآتِي تَحْتَ الْعَرْشِ فَأَقَعُ سَاجِدًا لِرَبِّي ثُمَّ يَفْتَحُ اللَّهُ عَلَيَّ وَيُلْهِمُنِي مِنْ مَحَامِدِهِ وَحُسْنِ الثَّنَاءِ عَلَيْهِ شَيْئًا لَمْ يَفْتَحْهُ لِأَحَدٍ قَبْلِي ثُمَّ يُقَالُ يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَهْ اشْفَعْ تُشَفَّعْ فَأَرْفَعُ رَأْسِي فَأَقُولُ يَا رَبِّ أُمَّتِي أُمَّتِي فَيُقَالُ يَا مُحَمَّدُ أَدْخِلْ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِكَ مَنْ لَا حِسَابَ عَلَيْهِ مِنْ الْبَابِ الْأَيْمَنِ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ وَهُمْ شُرَكَاءُ النَّاسِ فِيمَا سِوَى ذَلِكَ مِنْ الْأَبْوَابِ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَا بَيْنَ الْمِصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الْجَنَّةِ لَكَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَهَجَرٍ أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى
Dari Abu Hurairah r.a., katanya : ‘Pada suatu hari dibawa orang kepada Rasulullah saw. masakan daging kesukaan beliau, lalu dimakannya. Sesudah makan beliau bersabda, ‘Aku adalah pemimpin umat manusia di hari qiamat. Tahukah anda mengapa Allah mengumpulkan semua umat sejak yang pertama sampai yang terakhir di dalam satu medan? Di sana diperdengarkan teriakan orang  memanggil-manggil, yang menyebabkan segala pemandangan tertuju kepada mereka; matahari dekat sekali kepada mereka, sehingga mereka keluh- kesah karena tak sanggup menanggung derita. Mereka berkata sesamanya, ‘Tidakkah kamu pikirkan derita yang kamu alami, kenapa tidak kamu cari orang yang dapat membelamu dihadapan Tuhan? Bekata yang lain, ‘Datanglah kepada Adam!’ Mereka pergi kepada Adam, berkata, ‘Wahai, Adam! Anda adalah bapak manusia yang diciptakan Allah dengan tangan-Nya sendiri. Kemudian ditiupkan ruh-Nya di tubuh Anda, dan diperintahkan-Nya malaikat sujud kepada Anda, lalu mereka sujud. Belalah kami dihadapan Tuhanmu. Bukankah Anda telah menyaksikan bagaimana pedihnya penderitaan yang kami alami ini.’ Jawab Adam, ‘Sesungguhnya pada hari ini Tuhan sangat marah kepadaku. Tidak pernah marah semarah ini. Dia melarangku mendekati sebatang pohon, tetapi aku mendurhakai-Nya. aku salah! Aku salah! Karena itu pergilah kepada yang lain. Pergilah kepada Nuh!’ Mereka pergi kepada Nuh seraya berkata, ‘Anda adalah Rasul yang pertama-tama dikirim ke bumi. Allah menjuluki Anda dengan ‘Abdan Syakuran’ (hamba yang bersyukur). Belalah kami dihadapan Tuhan anda. Bukankah anda telah melihat bagaimana pedihnya derita kami? Jawab Nuh: ‘Sesungguhnya Tuhanku marah hari ini. Tidak pernah Dia semarah ini sebelum dan sesudahnya. Aku mengemban tugas da’wah umatku (ke agama Allah). Tetapi apalah dayaku, aku berdoa agar umatku dimusnahkan. Aku pernah berbuat salah, aku berbuat salah! Pergilah kalian menemui Ibrahim! Mereka menghadap Ibrahim dan berkata: Engkau Nabi Allah sekali gus Khalil Allah di muka bumi! Tolonglah kami beri syafaat! Engkau lihat nasib kami seperti ini. Ibrahim berkata Allah marah padaku yang tidak aku pernah lihat marah-Nya seperti saat ini, sambil mengatakan pernah berbohong. Diriku salah, diriku salah! Pergilah kalian ke Nabi Musa! Mereka menghadap Nabi musa dan mengatakan: Wahai Musa engkau rasul yang telah diutamakan Allah dengan risalah dan bercakap langsung dengan-Nya, tolonglah kami di hadapan Tuhan! Apakah anda tidak melihat bagaimana nasib dan penderitaan kami sudah sampai pada puncaknya?  ? Nabi Musa menjawab: Allah marah padaku yang tidak aku pernah lihat marah-Nya seperti saat ini, sambil mengatakan: aku pernah membunuh seseorang bukan ats perintah-Nya. Aku berbuat salah, oh diriku! Pergilah kalian ke Nabi Isa. Mereka menuju Nabi Isa dan berkata: Wahai Isa engkau rasul Allah yang mampu berbicara ketika masih buaian, dansebagai kalimat Allah yang menjadi ruh langsung kepada Maryam, tolonglah kami di hadapan Allah! Apakah anda tidak melihat bagaimana nasib dan penderitaan kami sudah sampai pada puncaknya?   Nabi Isa as, menjawab: Tuhan marah padaku tidak seperti baiasanya, baik sebelum maupun sesudahnya, tapi tidak menyebutkan dosanya. Ia berkata aku pernah berbuat salah pergilah ke yang lain. Coba ke nabi Muhammad SAW.! Mereka menghadap nabi Muhammad SAW dan berkata: Wahai Muhammad engkau penutup segala nabi. Allah mengampunimu baik sebelumnya maupun sesudahnya, tolonglah kami beri syafa’at di sisi Allah! Apakah anda tidak melihat bagaimana nasib dan penderitaan kami sudah sampai pada puncaknya? Kemudian aku pergi menuju bawah ‘Arsy. Aku sujud di sana munajat kepada Allah Tuhanku! Dia membuka peluang bagiku dan mangilhamkan berbagai pujian, sanjungan yang belum pernah diajarkan kepada siapa pun sebelum aku kemudian berfirman: Hai Muhammad angkatlah kepalamu! Mintalah apa yang kau inginkan, tentu Aku kabulkan. Kemudian aku mengangkat kepalaku sambil memohon: Umatku Tuhan! Umatku! Kemudian dikatakan padaku: Hai Muhammad masukkan lah ke surga sebagian umatmu tanpa hisab dari berbagai pintu sebelah kanan dari pintu surga. Sedangkan yang lain bergerombol dari pintu yang lain. Demi dzat yang Muhammad di tangan-Nya bahwa jarak antara daun pintu dengan daun yang lainnya itu sekitar jarak antara kota Hajar dengan Mekah, atau antara Mekah dengan Bashrah,.  Hr. Muslim.[1]
Lihat juga QS. Maryam : 85, QS. An-Naml : 83-85
5. Hari Pengadilan Ilahi (yaum al-Hisab)
Setelah berkumpul di Mahsyar diadakan suatu pengadilan agung yang dilakukan oleh Tuhan yang menghitung amal perbuatan yang dilakukan manusia.
a. Proses Penghitungan, firman Allah SWT:
إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آَتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا () لَقَدْ أَحْصَاهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا () وَكُلُّهُمْ آَتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا
“Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri(QS.Maryam :93-95)
b. Proses Pengadilan, firman Allah SWT
فَوَرَبِّكَ لَنَسْأَلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ () عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu(QS. Al-Hijr : 92-93)
وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
“Dan diletakkanlah Kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka Kami, kitab Apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak Menganiaya seorang juapun”. (QS.Al-Kahfi: 49)
اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu”. (QS. Al-Isra’ : 14)
c. Proses Penghisaban atau ditampilakanya saksi.
وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ () لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ () وَقَالَ قَرِينُهُ هَذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ () أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ () مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ () الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ () قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَكِنْ كَانَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ () قَالَ لَا تَخْتَصِمُوا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ إِلَيْكُمْ بِالْوَعِيدِ () مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَا أَنَا بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi. Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam. Dan yang menyertai dia berkata: “Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku”.Allah berfirman: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala,yang sangat enggan melakukan kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat”.Yang menyertai dia berkata (pula): “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh”. Qs.50:21-29
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” (QS. Yasin: 65)
Dalam ayat lain disebutkan bahwa yang menjadi saksi tidak hanya kaki dan tangan manusia, melainkan juga lidah
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS. An-Nur: 24).
Dalam Pengadilan ilahi pada Yaumul Hisab tidak ada satu amalan perbuatan yang tertinggal untuk dipertanggungjawabkan. Sebagai tolak ukur keadilan pada pengadilan ilahi, Tuhan membuat alat pengukur amal perbuatan manusia yang disebut al-Mizan (Timbangan). Sebagaimana Allah berfirman :
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ
 Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan” (QS. Al-Anbiya : 47).

6. Hari al-Afashl
إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا () يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا () وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا () وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا
“Sesungguhnya hari al-Fashl keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangsakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, dan dibukalah langit, Maka terdapatlah beberapa pintu,dan dijalankanlah gunung-gunung Maka menjadi fatamorganalah ia.”(QS.An-Naba’:17-20)

7. Surga dan Neraka
Surga dan Neraka merupakan kelanjutan alami dari perbuatan baik dan jahat manusia. Sebagaimana dalam firman Allah menjelaskan:
إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya”. (QS. Al-Kahfi : 107-108)
وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya” (QS.Al-Baqarah : 39)
بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
(Bukan demikian), yang benar: Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-Baqarah: 81)
masuk surga mau neraka tidak berbarengan semuanya, ada yang telat ada pula yang lebih cepat. Bia sudah di neraka saling mengutuk
قَالَ ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ فِي النَّارِ كُلَّمَا دَخَلَتْ أُمَّةٌ لَعَنَتْ أُخْتَهَا حَتَّى إِذَا ادَّارَكُوا فِيهَا جَمِيعًا قَالَتْ أُخْرَاهُمْ لِأُولَاهُمْ رَبَّنَا هَؤُلَاءِ أَضَلُّونَا فَآَتِهِمْ عَذَابًا ضِعْفًا مِنَ النَّارِ قَالَ لِكُلٍّ ضِعْفٌ وَلَكِنْ لَا تَعْلَمُونَ () وَقَالَتْ أُولَاهُمْ لِأُخْرَاهُمْ فَمَا كَانَ لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ
Allah berfirman: “Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (kedalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu: “Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka”. Allah berfirman: “Masing-masing mendapat (siksaan), yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui”.Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: “Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan“.Qs.7:38-39

Antara ahli surga dan ahli neraka bisa saling pandang, bisa komunikasi dan tukar informsi.
وَنَادَى أَصْحَابُ الْجَنَّةِ أَصْحَابَ النَّارِ أَنْ قَدْ وَجَدْنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقًّا فَهَلْ وَجَدْتُمْ مَا وَعَدَ رَبُّكُمْ حَقًّا قَالُوا نَعَمْ فَأَذَّنَ مُؤَذِّنٌ بَيْنَهُمْ أَنْ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ () الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا وَهُمْ بِالْآَخِرَةِ كَافِرُونَ () وَبَيْنَهُمَا حِجَابٌ وَعَلَى الْأَعْرَافِ رِجَالٌ يَعْرِفُونَ كُلًّا بِسِيمَاهُمْ وَنَادَوْا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَمْ يَدْخُلُوهَا وَهُمْ يَطْمَعُونَ () وَإِذَا صُرِفَتْ أَبْصَارُهُمْ تِلْقَاءَ أَصْحَابِ النَّارِ قَالُوا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ () وَنَادَى أَصْحَابُ الْأَعْرَافِ رِجَالًا يَعْرِفُونَهُمْ بِسِيمَاهُمْ قَالُوا مَا أَغْنَى عَنْكُمْ جَمْعُكُمْ وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُونَ () أَهَؤُلَاءِ الَّذِينَ أَقْسَمْتُمْ لَا يَنَالُهُمُ اللَّهُ بِرَحْمَةٍ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلَا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ () وَنَادَى أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِينَ
Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul”. Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim, (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat.” Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A`raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga:” Salaamun `alaikum”. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu”.Dan orang-orang yang di atas A`raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: “Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa`at kepadamu”.(Orang-orang di atas A`raaf bertanya kepada penghuni neraka): “Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?” (Kepada orang mu’min itu dikatakan): “Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati. Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: “Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu”. Mereka (penghuni surga) menjawab: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir, Qs.7:44-50

[Sumber: Syaifuddin ASM]
[1]  Shahih Muslim, I h.188

No comments :

Blogger Comments