Comments
Timelines
Contact
Social Media

Thursday, February 19, 2015

thumbnail

Euangelion Bukan Injil Nabi Isa Al Masih comments

Published on Facebook - March 4, 2015 at 12:11 PM

εὐαγγέλιον (dibaca eVanggelion) bukan injil yang diwahyukan kepada nabi Isa almasih. Umat Kristen sengaja memprogandakan bahwa εὐαγγέλιον yang isinya adalah karangan semisa novel berdasar biografi nabi Isa Almasih dicocokomologi dengan Wahyu dan Firman Tuhan yang diturunkan kepada beliau.

Modus yang dilakukan mulai dari penyesatan pembacaan εὐαγγέλιον (yang seharusnya eVanggelion) menjadi dibaca euanggelion supaya mirip penyebutannya dengan Injil yang disebut-sebut dalam Al-Qur’an hingga propaganda bahwa semua literatur pada jaman Yesus menggunakan bahasa Yunani walaupun bertentangan dengan keterangan di “kitab suci”mereka sendiri, misalnya dalam kitab Yohanes.

[Yohanes 19:20] "Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani" 

Tak cukup sampai di situ saja, Yesus juga dipropagandakan berbahasa Yunani dengan alasan bahwa bahasa Yunani adalah bahasa lingua franca di Israel, padahal keterangan di “kitab suci” mereka menerangkan bahwa Yesus senantiasa menggunakan bahasa Ibrani

[Kisah 26:14] Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang

ADANYA 'SISA-SISA' UCAPAN YESUS DALAM BAHASA ASLINYA

[Matius 27:46] Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, Lama Sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

[Markus 15:34] Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

[Markus 7:34] Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya: Terbukalah!

[Markus 5:41] Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: “Talita Kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!”

[Yohanes 1:42] Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Batu).”

Ini menunjukkan bahwa εὐαγγέλιον (euaggelion) Matius, Markus, Lukas dan Yohanes adalah kitab hasil terjemahan dari para pengarangnya yang tak pernah mengira bahwa suatu ketika, "karangan" mereka bisa menjadi kitab suci!

KESAKSIAN DARI PARA BAPA GEREJA
  • Papias, (Eusebius, H.E. 3.39.16) 
”Matius mengumpulkan ucapan ucapan Yesus dalam bahasa ibrani ,dan tiap tiap kata dari kalimatnya ditafsirkan sebisa mungkin.”
  • Irenaeus, (Adv. Haer. 3.1.1) 
“Matius menulis “eVanggelion” untuk orang orang Yahudi ditulis dalam dialek mereka sendiri …”
  • Eusebius, (H.E. 3.24.6) 
“Matius pertama tama berdakwah kepada orang orang Yahudi, dan ketika ia memulai pekerjaan kepada bangsa lain dia menyampaikannya dalam bentuk tulisan dalam bahasa asli “eVanggelion” menurut dirinya sendiri, dan dengan demikian tulisan tulisannya tersedia kepada mereka walaupun dia tidak bisa hadir menunjukkan bahwa “eVanggelion” pertama kalinya ditulis dalam bahasa Ibrani. BUKAN bukan bahasa Yunani."


[Sumber: XucingXgaronX]

No comments :

Blogger Comments