Ini cerita sudah lama, dan dari sekian banyak yang mengarsipkannya, salahsatunya bisa kita lihat di sini
Sebenarnya ada berton-ton informasi dan 'review' dari berbagai kalangan yang pro-kontra tentang ini di internet.
Saranmu sendiri sangat masuk akal: agar bukan saja Pak Bagus, tapi kita semua juga melihatnya secara berimbang termasuk dari sumber-sumber di luar Islam.
Sebetulnya, dulu banget Pak Bagus juga sudah pernah intip sana-sini masalah kontroversial ini. Dan dari semua informasi itu, maka sampai hari ini pun tetap saja tinggal sebagai kontroversi, karena masing-masing pihak merasa keyakinannyalah yang paling benar. Dengan kata lain, pada akhirnya kita sendirilah yang harus menyimpulkannya.
Pak Bagus masih ingat, salahsatu "dialog" edukatif sangat menarik tentang bulan terbelah ini bisa di lihat, misalnya di sini:
Kenapa Pak Bagus sebut menarik?
Sebab yang ngobrol di sana nampaknya rata-rata dari kalangan sangat terpelajar, dan latar belakang agamanya pun berbeda pula.
Jika tertarik, coba deh lihat juga ke sana.
PS: beberapa referensi yang mereka rekomendasikan juga tersedia di sana.
Sebetulnya umat Islam tidak perlu merasa gusar menerima "penolakan" dari umat lain perihal ini. Sebab substansi mukjizat itu sendiri sebetulnya bukan untuk kita, melainkan untuk [sebagian] umat manusia pada jaman itu -- yang notabene memang rata-rata ingin pembuktian bahwa Allah itu ADA serta Maha Kuasa.
Bagi kita hari ini, semua periwayatan tentang mukjizat para nabi dan rasul serta kebenaran lain dari Al-Qur'an rasanya sudah lebih dari cukup untuk membuat kita menjadi lebih cerdas dalam beriman kepada Allah swt dibandingkan dengan umat terdahulu.
Sedangkan kembali ke mukjizat bulan terbelah ini:
Ilmuwan NASA mengungkapkan bahwa di bulan terdapat celah dengan panjang beberapa ratus kilometer, kemudian mereka pun menemukan beberapa celah lain di permukaan Bulan yang sampai sekarang belum diketahui penyebab timbul retakan terebut ~ selengkapnya lihat di sini.
Beberapa Ilmuwan lain beranggapan bawah celah tersebut adalah bekas dari cairan lava, hanya saja spekulasi ini sebatas teori yang tidak dapat dibuktikan.
Terlihat sejumlah besar celah pada permukaan bulan, dan beberapa di antaranya mensimulasikan `retakan yang tersambung` seolah-olah kita berada di depan permukaan logam retak kemudian merapat lagi!
Ilmuwan NASA menyebut fenomena ini sebagai: `rilles are still a topic of research` yang berarti fenomena celah ini masih dalam proses penelitian.
Bahkan hingga sekarang pun celah tsb masih membingungkan para ilmuwan untuk menjelasan penyebabnya, dan semua teori yang mereka kemukakan justru menjauh dari kenyataan gambar-gambar yang diperoleh oleh NASA.
Tentang gambar celah yang menyerupai retakan besar pada Bulan seperti bagian yang telah terpotong kemudian bersambung lagi itu, para ilmuwan mengatakan: “Jenis celah ini sangat jauh berbeda dengan celah yang terdapat di kerak Bumi dikerenakan ukurannya yang begitu besar [massif] dan aneh bagi kami dan bertentangan dengen teori-teori yang kita ketahui dalam Ilmu Fisika”.
Misteri apakah yang tersimpan di balik retakan itu?
Bagaimana bisa terjadi, dan kapan terjadinya?
Hingga sekarang semua pertanyaan ini masih terus mencari dan menanti jawabannya yang pasti.
Para ilmuwan NASA telah memperoleh sejumlah besar gambar dari fenomena celah di Bulan yang justru membingungkan para Ilmuwan itu sendiri untuk menemukan penjelasan logis atau ilmiah.
Pertanyaannya sekarang, apakah pendekatan ilmiah adalah satu-satunya cara untuk membuktikan mukjizat ini?
Kesimpulan dari bahasan Ilmiah ini mau tidak mau nampaknya masih harus mempertimbangkan pula perspektif agamis yang dikenal berbagai mukjizat, yaitu peristiwa-peristiwa ajaib yang tidak dapat ditafsirkan dengan kekuatan logika maupun kemajuan sains.
IYA, kita sedang membicarakan MUKJIZAT yang Allah khususkan kepada para utusan-Nya seperti misalnya mukjizat tongkat Nabi Musa yang dapat membelah laut, atau mukjizat Nabi Isa yang dapat menghidupakan orang mati, atau mukjizat-mukjizat lain yang diperlihatkan Allah melalui para Nabi dan Rasul-Nya.
Keajaiban-keajaiban seperti ini nampaknya masih berada dalam ranah "mustahil" untuk ditafsirkan secara Ilmiah, karena boleh jadi taraf ilmu pengetahuan manusia masih belum sampai ke sana. Sehingga untuk saat ini pendekatan yang "aplikabel" dengan tingkat kemampuan olah fikir manusia hanya melalui iman, tapi bukan dalam artian "IMANI SAJA!", sebab Allah sendiri sangat tidak suka pada orang-orang yang tidak pintar menggunakan akalnya!
"Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya." (QS.10:100).
Terlepas dari semua bahasan ilmiah dan kitabiah itu, setidaknya dari sumber-sumber independen non-Islam yang dapat dipercaya, kita tahu bahwa peristiwa "Bulan Terbelah" itu ternyata ada dalam manuskrip-manuskrip tua di India, Persia, Cina, bahkan milik suku Maya yang dikenal memiliki budaya sangat advan dalam ilmu perbintangan!
Lihat, misalnya di sini
This is interesting:
A skeptic might ask, do we have any independent historical evidence to suggest the moon was ever split? After all, people around the world should have seen this marvellous event and recorded it. The answer to this question is twofold.
First, people around the world could not have seen it as it would have been daytime, late night, or early morning many parts of the world. The following table will give the reader some idea of corresponding world times to 9:00 pm Makkah time:
The Indian and Chinese calendars have recorded the incident of the splitting of the moon.
The Indian and Chinese calendars have recorded the incident of the splitting of the moon.
Also, it is not likely that a large number of people in lands close by would be observing the moon at the exact same time. They had no reason to. Even if someone did, it does not necessarily mean people believed him and kept a written record of it, especially when many civilisations at that time did not preserve their own history in writing.
Second, we actually have an independent, and quite amazing, historical corroboration of the event from an Indian king of that time.
Kerala is a state of India. The state stretches for 360 miles along the Malabar Coast on the southwestern side of the Indian peninsula. King Chakrawati Farmas of Malabar was a Chera king, Cheraman perumal of Kodungallure. He is recorded to have seen the moon split. The incident is documented in a manuscript kept at the India Office Library, London, reference number: Arabic, 2807, 152-173.
A group of Muslim merchant’s passing by Malabar on their way to China spoke to the king about how God had supported the Arabian prophet with the miracle of the splitting of the moon. The shocked king said he had seen it with his own eyes as well, deputised his son, and left for Arabia to meet the Prophet in person.
The Malabari king met the Prophet, and bore the two testimonies of faith, learned the basics of faith, but passed away on his way back and was buried in the port city of Zafar, Yemen.
It is said that the contingent, led by a Muslim, Malik bin Dinar, continued to Kodungallure, the Chera capital, and built the first, and India’s oldest, mosque in the area in 629 C.E. which exists today.
The news of his accepting Islam reached Kerala where people accepted Islam. The people of Lakshadweep and the Moplas [Mapillais] from the Calicut province of Kerala are converts from those days. The king was also considered a ‘companion’ – a term used for a person who met the Prophet and died as a Muslim – his name registered in the mega-compendiums chronicling the Prophet’s companions.
Abu Sa’id al-Khudri, a companion of Prophet Muhammad, states:
“The Indian king gifted the Prophet with a jar of ginger. The companions ate it piece by piece. I took a bite as well.”
The moon shall be confounded -Prophesy in Isaiah 24:23
Prophet Muhammad (PBUH) performed over three hundred fifty (350) miracles. Their own Bible testifies and/or contains the prophecies about the miracles performed by Prophet Muhammad (SAW). Readers must remember that no Biblical prophet including Jesus has performed more miracles than Prophet Muhammad (SAW) and no Biblical prophet has performed miracle of splitting the moon into two halves, it is the miracle of Muhammad (SAW) that Bible has prophesied and Glorious Qur’aan has vouched for that. Let us examine the reference from the Bible containing three prophecies about Prophet Muhammad (SAW) and his miracle/s.
Isaiah 24:23!
[024:023] Then the moon shall be confounded, and the sun ashamed, when the LORD of hosts shall reign in mount Zion, and in Jerusalem, and before his ancients gloriously.
The above verse has three prophecies mentioned in it. First, it is referring to the miracle of moon splitting that Prophet Muhammad (SAW) performed and has mentioned earlier (see Glorious Qur’aan 54:1-3), the second thing that this verse is describing is the conquest of Khaiyber by Muslims.
Khaiyber was a very the strong hold of Jews. The third thing in the same verse is about (Isra) Mera’aj (see Glorious Qur’aan 17:1, 60; 53: 10, 12, 14-18; 94:1).
In other words this verse contains THREE prophecies about Prophet Muhammad. All three prophecies have come to pass!
Anak-anak sekolah minggu, apapun argumen kalian, maaf, rasanya masih agak mentah dan terlalu memaksakan kehendak agar diterima publik dengan mengetengahkan sentimen agama.
Nampaknya argumen kalian BUKAN didasari niat yang [tidak perlu harus baik dan tulus] tapi cukup BENAR saja, untuk memberikan penghargaan yang pantas pada nalar dan logika berfikir setiap manusia sehat lahir bathin guna menememukan sendiri kebenarannya berdasarkan sedikit informasi yang Pak Bagus sajikan, i.e. manuskrip-manuskrip kuno tsb.
[Jika memang Raja-Raja tsb adalah palsu -- maka buktikanlah!]
Tapi seperti sudah sejak awal Pak Bagus singgung, umat Islam hari ini sesunguhnya tidak mempunyai kepentingan yang sangat berarti pada bahasan ini karena salahsatu effek dari mukjizat itu terbukti sangat ampuh membuka mata hati hampir 2 milyar manusia di muka bumi hari ini, yang dengan amat yakin mengakui Allah adalah satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa dan Muhammad saw sebagai salahsatu nabi-Nya.
Tokh, sekali lagi, tujuan Allah menunjukkan segala mukjizat melalui nabi-nabi dan rasul-Nya - sejak peradaban manusia ini dimulai hingga jaman nabi Muhammad saw - tidak lain adalah untuk menunjukkan kepada umat manusia bahwa Allah itu ADA dan kepada-Nya lah kita semua harus bersujud!
Artinya, mari kita ganti kacamata masing-masing dalam melihat bahasan ini. Mana yang lebih substansial, mukjizatnya, atau efeknya?
So, what gitu lho?
Sayangnya, masih ada ayat-ayat Al-Qur'an tentang mukjizat Nabi Muhammad SAW ini yang tampaknya luput dari pengamatan kalian, yakni yang berikut ini:
وَقَالُواْ لَوْلاَ نُزِّلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِّن رَّبِّهِ قُلْ إِنَّ اللّهَ قَادِرٌ عَلَى أَن يُنَزِّلٍ آيَةً وَلَـكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ
waqaaluu lawlaa nuzzila 'alayhi aayatun min rabbihi qul inna allaaha qaadirun 'alaa an yunazzila aayatan walaakinna aktsarahum laa ya'lamuuna
Dan mereka berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS. An-Anaam[6]:37)
Dalam ayat di atas ada kalimat penting yang sangat mendasar, yakni bahwa sesungguhnya mukjizat SUDAH DIBERIKAN kepada Nabi Muhamad SAW, tetapi KEBANYAKAN ORANG KAFIR TIDAK MENGETAHUI!
Lalu, apa sajakah mukjizat Nabi Muhammad SAW? Silahkan temukan sendiri di sini:
[Dari catatan Pak Bagus Eko Sudibyo Baskoro]
No comments :