Comments
Timelines
Contact
Social Media

Thursday, May 16, 2013

thumbnail

Hagar, Ibunda Ismael Bukan Budak, Tapi Putri Kerajaan Mesir comments


Dalam tulisan yang terdapat di Targum oleh seorang Rabbi (pendeta Yahudi) yang termasyhur, Salomon bin Ishak (1040-1105) dari Troye (= Ilion = Pergame; sekarang Hissarlick di Turki): 

"Hagar adalah puteri dari Firaun yang ketika melihat aneka mu'jizat dari pihak Sarah, berkata: lebih baik untuk anak perempuan saya menjadi keluarga dalam rumah (Ibrahim)," sehingga diangkatnya Ibrahim menjadi menantunya. 

Targum (Tafsir Taurat) berisi kitab-kitab sejarah dan kitab Para Nabi. Kebiasaan membacakan Kitab Suci kepada jemaat di synagoge dengan diikuti uraian secara lisan dalam bahasa Aram (bahasa pribumi) mulai berkembang pada abad-abad akhir Sebelum Masehi.

Bahasa Ibrani makin kurang dikenal khalayak ramai sebagai bahasa lisan, maka mereka perlu dilengkapi dengan tafsiran teks Kitab Suci dalam bahasa yang sungguh-sungguh mereka fahami, jika mereka diharapkan untuk mengerti apa yang dibacakan kepada mereka. Rabbi yang bertugas untuk memberikan uraian lisan ini disebut methurgeman (penerjemah atau penafsir) dan uraiannya itu disebut Targum.

Rabbi Salomon bin Ishak menyatakan: Hagar adalah puteri dari “Firaun”, dikarenakan pada waktu itu belum ada yang mengetahui bahwa sesungguhnya Dinasti Fir'aun pernah "disela" selama 150 tahun oleh Dinasti Raja-Raja Hyksos. Dalam Al-Quran disebutkan Nabi Yusuf AS berhadapan dengan Malik, bukan Fir’aun: Raja berkata "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus."

Sedangkan Nabi Musa AS berhadapan dengan Firaun, dan Fir'aun berkata: "Datangkanlah kepadaku semua Ahli-ahli sihir yang pandai!" Maka tatkala Ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka: "Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan.” Bandingkan dengan Bible yang tidak mengenal Penguasa Mesir Kuno selain dari Dinasti Fir’aun: 

[Kejadian 41:4] Lembu-lembu yang buruk bangunnya dan kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk itu. Lalu terjagalah Firaun.

[Keluaran 7:11] Kemudian Firaun pun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan merekapun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.

Bagi ummat Islam tentu tidak perlu bukti pendukung tentang Dinasti Fir'aun, Penguasa Mesir Kuno, pernah digantikan oleh Dinasti Raja-Raja Hyksos selama 150 tahun. Tetapi bagi yang non-Muslim tentu saja membutuhkan rujukan arkeologis. 

Rahasia membaca tulisan Mesir kuno Hieroglyph, pada akhirnya berhasil dipecahkan oleh Jean Francois Cahampollion (1780 - 1832). Sehingga dengan terbacanya lambang-lambang hieroglyph tsb, maka terkuaklah sejarah Mesir Kuno dengan sejelas-jelasnya. Antara lain sejarah Dinasti Hyksos (Al-Malik = Raja Gembala) dari Kan'an yang menaklukkan Mesir dan menumbangkan Dinasti Fir'aun.

Dinasti Hyksos menguasai Mesir selama kurang lebih 150 tahun, yakni mulai 1700-1550 SM. Dinasti Raja-Raja Hyksos, sebagai dinasti XV dan XVI mendapatkan legitimasi dalam Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin, sekitar tepi danau Manzala di mana terdapat reruntuhan kota Tanis. Kota ini pernah menjadi kota pelabuhan yang makmur. Tidak jauh dari daerah ini terletak situs Avaris, markas angkatan perang yang dibangun oleh Hyksos, Raja Gembala atau Raja Tanah Atas.

Disebutkan dalam tulisan Hieroglyph tsb, The Hyksos, atau The Shepherd Kings (1730 – 1580 SM) menginvasi Mesir dan menundukkan Dinasti Pharao ke-15. Sedangkan Daftar Penguasa Mesir dari Dinasty Hyksos dimulai dari Salitis - Bnon - Apachnan (Khian) – Khamudi 16th Dynasty AnatHer – UserAnat – Semqen – Zaket – Wasa – Qar – Pepi III – Bebankh – Nebmaatre – Nikare II – Aahotepre – Aaneterire – Nubankhre – Nubuserre – Khauserre – Khamure – JacobEl – Yakbam – Yoam – Apophis (Auserre Apepi) – terakhir Amu, yang ditundukkan oleh Ahmose pada 1580 SM.

Disebutkan juga dalam Hieroglyph di situs Turin itu bawa pernah terjadi para penguasa Mesir Kuno tidak bergelar Fir'aun (Per-Ah, Phar-Aoh) melainkan "Raja" (Al-Malik). Ini menunjukkan kebenaran Al-Quran yang sudah lebih dulu menjelaskanya 12 abad sebelum rahasia huruf hieroglyph terpecahkan pada tahun 1824 atas jasa Jean Francois Champollion (1780 - 1832M).

Dinasti Hyksos berasal dari kaum Al-'Ibriyah Al-Qadimah menerima kedatangan kepala kaum Al-'Ibriyah Al-Jadidah, yaitu Nabi Ibrahim AS yang datang ke Mesir. Nabi Ibrahim AS diterima dengan baik oleh Salitis, Raja pertama dari Dinasti Hyksos, berhubung bangsa Hyksos berasal dari kaum 'Ad, pengikut ajaran Nabi Hud AS. Selain Nabi Ibrahim AS diperlakukan baik sebagai tamu oleh Salitis, sang Raja bahkan menikahkan putrinya, yaitu Hajar (Hagar) dengan Nabi Ibrahim AS. Bangsa Hyksos ini adalah bangsa yang merubuhkan hampir seluruh kuil tempat menyembah dewa-dewa Mesir Kuno.

Ini diberitakan oleh JOSEPHUS yang mengutip MANETHO: 

"By main force they easily overpowered the rulers of the land, and they razed to the ground the temples of gods." Manetho, juga dikenal sebagai Manethon dari Sebennytos, adalah seorang sejarawan Mesir dan tokoh agama dari Sebennytos (Mesir purba: Tjebnutjer) yang hidup pada zaman Periode Parsi Kedua. 

KJVR-Gen 16:3 And Sarai Abram's wife took Hagar her maid the Egyptian, after Abram had dwelt ten years in the land of Canaan, and gave her to her husband Abram to be his wife. 

[Terjemahan LAI: Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, -- yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya]. 

Ini antara lain salahsatu di antara sisa-sia Biblos yang masih asli, yaitu Hajar adalah isteri Ibrahim. Yang termasuk Israiliyat adalah her maid the Egyptian, maksudnya Hajar adalah orang Mesir pelayan Sarah. Ini Israiliyat yang berbau rasialis. Karena Hajar bukan Bani Israil maka derajatnya direndahkan menjadi sekadar pelayan,
BIBEL TELAH MEMALSUKAN SEJARAH! 
Padahal yang benar adalah: Ibrahim telah dinikahkan dengan Hajar puteri Raja Mesir Salitis dari Dynasty Hyksos. [The Hyksos (The Shepherd Kings) 1730 - 580 invaded Egypt, and conquered the Pharao Dynasty].
Demi upaya mempertahankan pembenaran yang salah, maka segala upaya dilakukan, terutama menyesatkan manusia!

Referensi:
Jewish History - Hagar (Chabad.org)
Hagar, Jewish Midras & Aggadah (Jewish Womwn's Archive) 


[Sumber: Islam Menjawab Fitnah]



No comments :

Blogger Comments