Comments
Timelines
Contact
Social Media

Sunday, June 5, 2011

thumbnail

Ketuhanan Yesus Menurut Injil dan Al-Quran - 10 comments

91. YESUS MEMINTA SEORANG PENGGANTI DIRINYA KEPADA BAPA

“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-17).

Sebelum meninggalkan dunia ini, Yesus meminta kepada Bapa (Allah) agar memberikan seorang Rasul sebagai pengganti untuk meneruskan risalahnya.

Setiap yang meminta seorang pengganti kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan. dan Yesus meminta seorang pengganti kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

Pengganti yang Yesus minta kepada Bapanya (Allah) untuk menggantikannya ternyata adalah seorang yang bernama Ahmad (Muhammad).

“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, Penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya,(17) yaitu roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-16).

Yang dimaksud dengan Seorang Penolong atau Penghibur atau "Roh Kebenaran" dalam bahasa Yunani adalah Parlichtus/Paralectos, atau yang dalam bahasa Arab berasal dari kata “Hmad.” Oleh orang-orang Nasharni jaman dulu ditulis “Ahmad,” yang berarti “Yang terpuji”.

Ahmad adalah nama lain dari Nabi Muhammad. Dalam Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad, dan Malik, Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya aku memiliki beberapa nama: Aku adalah Muhammad, dan aku adalah Ahmad, dan aku adalah Al Maahi (penghapus) karena aku menghancurkan kekufuran. Aku adalah Al Haasyir sebab banyak orang dikumpulkan setelah masaku. Aku adalah Al Aaqib karena tidak ada lagi nabi penutup setelahku.”

Dalam Al Qur’an Nabi Isa juga bersaksi:

"Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira tentang seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."(QS. Ash-Shaf[61]: 6)

92. TUHAN LEBIH BESAR DARIPADA YESUS

“Kamu telah mendengar, bahwa aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi AKu, kamu tentu akan bersukacita Karena aku pergi kepada Bapa Ku, sebab Bapa lebih besar daripada aku.” (Yohanes 14:28).

Pengakuan tersebut jelas mengindikasikan bahwa ia kecil, tidak sama seperti Bapanya (Allah). Tapi anehnya umat Kristiani tidak mengikuti pengakuan Yesus tersebut, malah meletakkan derajat Yesus sama tinggi dengan Tuhan. Yesus berkata dengan jujur bahwa Bapanya (Allah) lebih besar dari dia. Dan Yesus tidak pernah mengakui, atau mengatakan bahwa ia dan Bapanya (Allah) adalah setara.
  • Setiap yang pergi kepada Bapanya (Allah), pasti bukan Allah. Dan Yesus pergi kepada Bapanya (Allah).
  • Setiap yang mengaku lebih kecil dari Tuhannya, pasti bukan Tuhan. Dan Yesus mengaku dirinya lebih kecil dari Tuhannya.

93. YESUS DATANG DARI TUHAN DAN PERGI KEPADA TUHAN


“Aku datang dari Bapa dan AKu datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.” (Yohanes 16:28)

Ayat ini bukan kata-kata Yesus dalam bentuk perumpamaan atau kiasan, tetapi benar-benar dalam arti yang sesungguhnya, sehingga mudah dipahami. Anak kecil pun paham bahwa Yesus bukan Tuhan, karena Yesus tidak mengakui atau mengatakan bahwa dialah Tuhan, Allah mereka, tidak! Dari pengakuan Yesus yang jujur tersebut bahwa dia datang dan pergi meninggalkan dunia menuju kepada Bapanya, dapat kita pahami dalam bentuk silogisme berikut ini:
  • Setiap yang mengaku datang (atau berasal) dari Tuhan, pasti bukan Tuhan. Dan Yesus mengaku bahwa dia datang dari Tuhan.
  • Setiap yang pergi kepada Tuhannya, pasti bukan Tuhan. Dan Yesus pergi kepada Tuhannya.

94. YESUS MENGAKU ALLAH ITU ESA DAN IA HANYALAH UTUSAN-NYA
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3)

Kata-kata tersebut adalah doa Yesus yang diajarkan kepada murid-muridnya sebelum dia ditangkap dan dibunuh. Sebenarnya ucapan Yesus tersebut merupakan dua kaliamt syahadat, sekaligus sebagai bukti Yesus juga mengajarkan Tauhid. Pengakuan Yesus bahwa satu-satunya yang benar adalah Allah dan dia diutus oleh Tuhan, memberikan pengertian bahwa Yesus itu bukan Tuhan, melainkan seorang utusan Tuhan, sama seperti pendahulu-pendahulunya.
  • Setiap yang mengaku bahwa Allah adalah satu satunya Tuhan pasti menolak pendapat yang mengatakan bahwa ada Tuhan selain Allah. Dan Yesus mengaku Allah adalah satu satunya Tuhan.
  • Setiap yang mengaku bahwa dia diutus oleh Allah, berarti dia bukan Allah. Dan Yesus mengaku ia diutus oleh Allah.

Al Qur’an menjelaskan bahwa Yesus (Isa alaihissalam) sendiri memberi kesaksian bahwa dia adalah seorang utusan Tuhan.

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ

"Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan apa yang sebelumnya dari Taurat, pemberi kabar gembira dengan sesudahku namanya Ahmad." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. Ash-Shaf[61]: 6)


95. YESUS MENERIMA FIRMAN TUHAN DAN MENYAMPAIKANNYA
“Sebab segala firman yang engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusamapikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 17:8)

Dengan segala kerendahan hati Yesus mengaku bahwa dia telah menyampaikan segala firman yang Tuhan wahyukan kepadanya untuk disampaikan kepada para pengikutnya, agar mereka yakin dan percaya bahwa ia adalah utusan yang datang dari Tuhannya. Ucapan Yesus yang polos dan berhaja tersebut, sangatlah jelas dan mudah dipahami oleh siapa saja.
  • Setiap yang mengaku mendapat dan menerima dari Tuhan, pasti bukan Tuhan. DanYesus mengaku mendapat dan menerima firman dari Tuhan.
  • Setiap yang mengaku dia datang dari Tuhan pasti bukan Tuhan. Dan Yesus mengaku dia datang dari Tuhan.
  • Setiap yang mengaku bahwa dia diutus oleh Tuhan, berarti dia hanya utusan Tuhan. Dan Yesus mengaku dia diutus oleh Tuhan untuk kaumnya (Bani Israel).

96. YESUS PERGI MENGHADAP KEPADA ALLAHNYA, DAN ALLAH KITA
“Kata Yesus kepadanya: janganlah engkau memegang aku, sebab aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka sekarang akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” (Yohanes 20:17).

Ayat tersebut merupakan ucapan Yesus setelah kebangkitannya pada hari yang ketiga, lalu menampakkan dirinya kepada seorang wanita bernama Maria Magdalena yang sedang mencari jenazah Yesus. Ketika maria Magdalena mengetahui bahwa Yesuslah yang berada dihadapannya, Maria ingin memegangnya namun Yesus menolak dan berkata;

“Jangalah engkau memegang Aku, sebab aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku da Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”
Dari ayat ini dapat kita pahami bahwa:
  • Setiap yang hendak pergi kepada Bapanya (Allah), pasti bukan Allah. Dan Yesus mengatakan akan pergi kepada Bapanya (Allah).
  • Yesus mengatakan akan pergi ke Bapa-Ku dan Bapamu (Allah) yang dapat diartikan sebagai Bapa kita. Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan Allah.

Dalam Al Qur’an (surah Az-Zuhkruf[43]:64 dan surah Ali-Imran[3]: 51), disebutkan bahwea Isa alaihissalam menyuruh pengikutnya, Bani Israil, untuk menyembah hanya Allah Tuhanku dan Allah Tuhanmu.

“Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, Inilah jalan-jalan yang lurus” (QS Az-Zukruf[43]: 64).

97. MUKJIZAT YESUS BERASAL DARI ALLAH

“Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ia Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditenentukan Allah dan yang dinyatkan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengn perantaraan Dia (Yesus) di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.”

Ayat tersebut bukan ucapan Yesus, tapi adalah kotbah Petrus dihadapan murid-murid Yesus tentang kematian Yesus yang dibunuh, namun bangkit kembali pada hari ketiga. Dari bunyi ayat tersebut, dapat kita pahami sebagai berikut:
  • Setiap orang yang ditentukan (takdirnya) oleh Allah, pasti bukan Allah. Dan takdir Yesus ditentukan oleh Allah.
  • Setiap yang membuat mukjizat dengan kekuatan Allah, pasti bukan Allah. Dan Yesus bermukjizat atas izin dan kuasa Allah.
  • Setiap yang menjadi perantara bagi Tuhan, pasti bukan Tuhan. Dan Yesus mengaku sebagai perantara Tuhan.

Mukjizat Yesus, sehebat apapun tidak dapat diartikan bahwa ia adalah Tuhan. Sebab semua itu dapat terjadi bukan karena ia, melainkan karena izin dan kuasa Allah SWT. (QS. Al-Imran[3]:49, QS. Al-Baqarah[2]:87, 253)

98. YESUS DIJADIKAN TUHAN?
“Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” (Kisah Rasul 2 :36).

Masih dalam konteks kotbah Petrus kepada murid-murid Yesus, dia mengatakan bahwa orang Esrael harus tahu bahwa Allah telah membangkitkan Yesus yang disalibkan itu menjadi Tuhan dan Kristus. Rasanya amat janggal bagi logika bahwa Allah menjadikan Tuhan lain yang menyelisihi seruan-Nya sendiri:

“Bukankah Aku Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!” (Yesaya 45:21)
  • Setiap yang dibangkitkan oleh Allah, pasti bukan Allah. Dan Yesus dibangkitkan oleh Allah.

Jika Allah menjadi Yesus Tuhan, berarti ada Tuhan selain Allah. Jika Yesus "sudah" dijadikan Tuhan, berarti Tuhan itu lebih dari satu. Padahal Yesus bersaksi, di antaranya dalam Injil Markus 12: 29, bahwa Tuhan itu Esa. Ini juga jelas bertentangan dengan ajaran yang disampaikan oleh Yesus sendiri.

“Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah, dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. “ (Markus 12:29)
Al Qur’an juga menegaskan bahwa Allah itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, sebagaimana firman Allah dalam surah-surah: Al-Baqarah[2]: 133, 163, An-Nisaa[4]:171, Al-Maidah[5]:73, Al-An'aam [6]:19, At-Taubah[9]:31, Yusuf[12]:39, Ash-Shaffaat[37]:4, Shaad[38]:65, Az-Zumar[39]:4, Al-Mu'min[40]:16, Fush Shilat[41]:6, Al-Ikhlas[112]:1, dan lain-lain.

Sebagai contoh:

Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (Qs Al-Baqarah[2]:163).

“Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Esa.” (QS. Ash-Shaaffaat[37]:4).

“Katakanlah, “Dia-lah Allah yang Maha Esa.” (QS. Al-Ikhlas[112]:1).


99. YESUS BERDIRI DI SEBELAH KANAN ALLAH
“Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri disebelah kanan Allah.” (Kisah Rasul 7:56).

Ayat tersebut adalah ucapan Stefanus, bukan ucapan Yesus. Penglihatan Stefanus tersebut sungguh membingungkan. Bagaimana mungkin Stefanus dapat melihat Yesus berdiri di sebelah kanan Allah? Jika Yesus, "anak manusia" yang berdiri disebelah kanan Allah itu adalah Tuhan (Allah) sendiri, berarti ia sedang melihat dua Allah. Allah yang satu berdiri disebelah kanan dan Allah yang satu lagi berdiri disebelah kiri.
  • Setiap yang disebut anak manusia, pasti bukan Tuhan. Dan Yesus bukan saja disebut sebagai anak manusia, tapi ia memang anak manusia yang dilahirkan dari rahim seorang manusia (Maryam alaihissalam).
  • Setiap yang berdiri di sisi Tuhan, pasti bukan Tuhan itu sendiri. Dan (dalam penglihatan Stefanus ini) Yesus berdiri disebelah kanan Tuhan.

100. ALLAH MEMBANGKITKAN YESUS SEBAGAI JURUSELAMAT BAGI BANI ISRAEL
“Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.” (Kisah Rasul 13:23).

Yang dimaksud dengan “dari keturunannya” yaitu dari keturunan Daud. Paulus mengatakan, dari keturunan Daud inilah akan lahir seorang juruselamat bagi orang Israel yang bernama Yesus. Dengan demikian dapatlah kita simpulkan bahwa sesungguhnya Yesus itu adalah Juruselamat, tapi hanya Juruselamat bagi kaumnya sendiri, yaitu Bani Israel. Bahkan dalam Injil Matius 15:24, Yesus sendiri jelas-jelas mengaku ia diutus hanya untuk umat Israel.

Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 15:24)


101. ALLAH ITU ESA, DAN YESUS MENYERAHKAN DIRINYA UNTUK MENEBUS DOSA MANUSIA


“Karena Allah itu Esa dan esa pula dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.” (Timotius 2:5-6).
Ucapan Timotius ini merupakan kesaksiannya terhadap orang-orang non-Yahudi, bahwa apa yang dia ajarkan itu adalah benar dan dia tidak berdusta. Dari bunyi ayat tersebut, dapat disimpulkan:
  • Setiap yang mengakui Tuhan itu Esa, pasti menolak anggapan bahwa Tuhan lebih dari satu.
  • Jika Tuhan itu Esa dan tidak lebih dari satu, maka tentu saja Yesus bukan Tuhan.
  • Setiap yang menjadi perantara antara Tuhan dan manusia pasti bukan Tuhan. Dan Yesus diketahui menjadi perantara Tuhan dengan manusia.
  • Setiap yang menyerahkan dirinya kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan. Dan (menurut Timotius) Yesus menyerahkan dirinya menjadi penebus dosa manusia.

Ayat ke 101 (terakhir) ini berbicara tentang Yesus sebagai penebus dosa manusia, yang menurut umat Kristiani mati dalam rangka menebus dosa-dosa manusia. Lalu, bagaimana menurut para cendekia tentang hal ini? Simak pendapat sebagian dari mereka sebagai berikut:

Socianus (1539 – 1604)
“Jika pengorbanan Yesus adalah mutlak dan tidak terbatas meliputi segalanya, maka manusia boleh bebas sepenuhnya berbuat sesuka hatinya. Dan jika doktrin penebusan dosa benar, maka humum Tuhan tidak lagi berlaku mengikat hamba-Nya, karena hukuman atas segala dosa telah dibayar oleh Yesus.”

Dr. Cruden Alexander
“Bahwa untuk tujuan pengorbanan seperti yang ditimpakan kepada Yesus dengan penderitaan dan kesengsaraan yang amat mengerikan, itu sangat memuakkan bagi pemikiran manusia modern dan dianggap suatu doktrin yang sangat menyeramkan.”

George Bernard Shaw
“Saya lebih suka memikul tanggung jawab moral saya, tidaklah baik lagi saya untuk membebankan dosa-dosa saya kepada kambing hitam penebus dosa. Saya akan kurang berhati-hati terhadap dosa, apabila saya tahu bahwa hal itu sama sekali tidak merugikan saya.”

William Ellery Charing (1780 – 1842)
“Pengorbanan itu harus dilakukan oleh manusia untuk Tuhan, bukan oleh Tuhan untuk manusia. Jika Yesus itu Tuhan, mengapa justru Tuhan yang mengorbankan diri-Nya untuk manusia? Ini tidak masuk akal sehat! Dengan kuasan-Nya Tuhan dapat saja mengampuni dosa-dosa manusia tanpa perlu sama sekali menggunakan kekerasan dan cara-cara yang keji (disiksa hingga mati dengan cara dipaku pada kayu salib)."

Bagaimana Dosa Menurut Islam?
Menurut pandangan Islam, apa pun dosa yang dilakukan oleh manusia, Allah SWT akan mengampuninya, asalkan dia benar-benar mau bertobat dengan sungguh-sungguh, dan berjanji tidak akan melakukannya. Semua dosa bisa Allah ampuni, kecuali dosa syirik. Simaklah firman Allah dalam Al Qur’an berikut ini:

“Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar[39]: 53).

Dalam pandangan Islam, dosa ditanggung oleh masing-masing pelakunya. Seseorang tidak dapat menanggung dosa orang lain:

“Bahwa tidaklah seseorang yang berdosa akan menanggung dosa yang lain.” (QS. Najm[53]: 38-39)

KESIMPULAN
Dari 101 uraian di atas jelaslah bahwa YESUS BUKAN TUHAN, tetapi hanyalah seorang Nabi atau Rasul Allah yang diutus untuk kaumnya yaitu Bani Israel. Pada keempat Injil semuanya Yesus katakana bahwa dia hanyalah seorang Nabi, dan bukan Tuhan. Perhatikan ucapan Yesus pada empat Injil:

“Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” (Matius 13:57).

“Dan katanya lagi: “AKu berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.” (Lukas 4:24).

“Sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri.” (Yohanes 4:44).

Orang-orang yang hidup sezaman dengan Yesus juga tahu bahwa Yesus bukan Tuhan, tetapi hanyalah seorang nabi.

“Dan orang banyak itu menyahut: “Inilah nabi Yesus dari Nazaret di galilea.” (Matius 21:11).

Dalam Al Qur’an, Nabi Isa alaihissalam memberi kesaksian bahwa dia tidak pernah mengatakan dan tidak pula menyebarkan ajaran yang meyebutkan bahwa dirinya adalah Tuhan.

“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, “Hai Isa putera Maryam, adakah engkau mengatakan kepada manusia, “Jadikanlah aku dan ibuku menjadi dua Tuhan selain Allah? Isa menjawab, “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya, maka tentulah Engkau mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala yang ghaib." (QS. Al-Maaidah[5]: 116).

Dari seluruh uraian ini, maka cukup jelas bagi kita semua bahwa Al-Quran dan Injil sendiri sama-sama menegaskan bahwa Yesus - atau Isa Almasih (pbuh), adalah SEORANG NABI.
Beliau BUKAN TUHAN!

“kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?” (Yesaya 46:5).

“Bukankah Aku Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!” (Yesaya 45:21)

"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara." (QS. An-Nisaa[4]:171)




Anda sedang membaca serial Ketuhanan Yesus Menurut Injil dan Al-Quran Bagian 10 - Selesai
Simak juga Bagian:

1    2    3    4    5    6    7    8    9    10 


[Sumber: Blog Ki Semar]



No comments :

Blogger Comments